Computer File
Impresi harmoni panorama bentang kota berdasarkan aspek fisik-spasial pada kawasan Kota Tua Padang : objek studi kawasan Selatan Sungai Batang Arau
Panorama bentang kota merupakan salah satu cara untuk melihat citra kota yang terbentuk
dari sejumlah elemen fisik spasial yang dijelaskan secara visual dimana akan menghasilkan
pemahaman yang mendalam dari tatanan bentuk ruang sebuah kota. Panorama bentang kota lahir
dari hubungan antara manusia, budaya, dan lingkungan fisik-spasial dan naturalnya dimana
membentuk sebuah perwujudan dari ruang hidup yang kontekstual sehingga dapat memenuhi aspek
fungsionalitas dan estetika. Penelitian ini memiliki intensi untuk menambah data dokumentasi
terkait panorama bentang kota di Indonesia dimana diharapkan dapat membantu perkembangan tata
ruang kota ke depannya. Padahal karena kondisi geografis yang unik dan sangat besar, kota-kota di
Indonesia rata-rata memiliki kebudayaan yang sangat kental dan menarik sehingga citra ruang yang
terbentuk tentunya akan memberikan identitas khas. Masyarakat juga menjadi tolok ukur
kebudayaan yang ada di masing-masing kota karena mereka berperan sebagai pelaku aktivitas yang
pastinya memiliki kecenderungan sifat dan kebutuhan yang khusus sehingga secara kontekstual
tergambar pada tata ruang kotanya. Salah satu kota yang penelitian tentang ruang kotanya masih
minim adalah Kota Padang.Kota Padang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat yang dikenal
sebagai kota pelabuhan yang cukup penting di bagian barat pulau Sumatera yang memiliki
historiografi sosial kultural yang cukup menarik dalam perkembangannya. Kawasan Selatan Sungai
Batang Arau yang termasuk sebagai kawasan Kota Tua Padang menjadi cukup menarik untuk diteliti
karena keunikan komposisi terkait elemen natural dan elemen buatannya. Keberagaman elemen fisik
spasial pembentuk ruang kota ini berpengaruh pada tampilan visual sebuah kota.
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana korelasi dan komposisi elemen fisik
spasial yang tampak pada kawasan selatan Sungai Batang Arau dimana pada akhirnya akan
menampilkan kesan / impresi perihal panorama bentang kota itu sendiri. Selain itu, penelitian ini
bertujuan sebagai kelanjutan kajian panorama bentang kota di Indonesia yang diharapkan dapat
menggenapkan kajian yang telah dilakukan sebelumnya.
Teori yang digunakan adalah berdasarkan 3 literatur utama yakni “The Concise Townscape”,
“The Aesthetic Townscape, dan “Roadform and Townscape”. Metode yang digunakan adalah
metode kualititatif, yang dilakukan dengan pendekatan induktif obyektif dan metode penyajian data
visual yang didukung oleh data primer dari pengamatan secara daring melalui bantuan aplikasi
Google Earth dan Google Street View dan juga data sekunder dari studi literatur.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa tidak semua komposisi elemen fisik-spasial
yang hadir memberikan visualisasi kawasan yang cukup baik sesuai dengan persepsi yang ditangkap
pada awal penelitian. Impresi yang hadir ini dipengaruhi oleh aspek fisik dan juga aktivitas
masyarakatnya.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan dari kajian
panorama bentang kota dan dapat menjadi acuan untuk penelitian lebih lanjut di masa yang akan
datang terutama berkaitan dengan korelasi antara komposisi elemen fisik spasial dan masyarakatnya
terhadap townscape yang hadir.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp41343 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-ESKOT TAM i/21 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain