Text
Pembuatan pewarna alami sustainable berbasis bahan alam sebagai substitusi pewarna sintesis
Pewarna alami adalah pewarna yang berasal dari bahan alam dan tidak membahayakan ekosistem seperti pewarna sintesis. Pewarna alami yang telah banyak digunakan saat ini adalah kunyit untuk warna kuning dan jingga, daun suji dan daun pandan untuk warna hijau; dan bit, buah naga dan bunga rosella untuk warna merah. Namun penggunaan pewarna alami ini baru mencakup sekitar 1% dari total share industri tekstil. Hal ini dikarenakan bahan baku pewarna alami kebanyakan berasal dari bahan pangan, adanya keterbatasan teknologi dalam mengekstrak pewarna alami, ketidakcocokan pewarna alami dengan mesin dan material kain yang sudah ada, warna yang kurang beragam dan lemahnya kekuatan warna alami jika dibandingkan dengan pewarna sintesis. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan pewarna alami siap pakai yang memiliki
kekuatan warna seperti pewarna sintesis. Untuk tahun pertama dilakukan eksplorasi terhadap jenis
mordant dan teknik mordanting yang dapat meningkatkan sifat ketahanan luntur warna pada kain. Metode penelitian ini diawali dengan tinjauan pustaka mengenai bahan alam Indonesia yang berpotensi sebagai pewarna alami (dalam penelitian ini kunyit). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah metoda pewarnaan, yaitu metode tradisional (terdiri dari variasi jenis mordan dan teknik mordanting) dan metode emulsi (memformulasikan zat warna dalam bentuk emulsi). Sedangkan analisa yang dilakukan adalah analisis color strength, color coordination dan color fastness dengan alat reflectance spectrophotometer.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
144898 | R/SB - FTI | Laporan Penelitian Dosen | 667.26 WIT p | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FTI/TK) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain