Text
Analisis dan kritik atas penafsiran media berdasarkan teori Memetic-Centered
Manusia cenderung mengimitasi orang lain. Imitasi mengandaikan ada suatu gagasan, informasi, perilaku, benda, atau gaya yang diteruskan atau diulang oleh kita dari orang lain. Teori memetika melihat proses tersebut sebagai suatu proses transmisi budaya. Memetika melihat bahwa kebudayaan manusia berubah dan berkembang selayaknya proses evolusi: seleksi, variasi dan replikasi. Gagasan, perilaku, benda, kebiasaan, gaya, senandung, lagu, dan lain-lain merupakan elemen budaya yang dapat disebarkan dan diimitasi. Segala hal yang seseorang pelajari dari mengimitasi orang lain disebut sebagai meme. Meme berkepentingan untuk menyebarkan dirinya sendiri agar meme dapat tetap bertahan dalam dinamika perubahan dan perkembangan budaya. Jika prinsip genetika manusia tersebar melalui proses reproduksi, meme tersebar melalui proses imitasi dari orang ke orang. Media komunikasi menjadi salah satu medium yang dapat digunakan meme untuk menyebarkan dirinya ke lebih banyak orang. Media sendiri selalu berurusan dengan persebaran gagasan dan makna. Penulis melihat meme yang tersebar melalui media memiliki konsekuensi bagi cara manusia dalam memandang realitas dan dirinya, mengingat kecenderungannya yang selalu mengimitasi orang lain.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp41978 | DIG - FF | Skripsi | FF MON a/21 | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain