Text
Penerapan konsep sakralitas pada desain bentuk-ruang dan teknik pencahayaan di area sanctuary gereja Katolik : laporan akhir
Agama Katolik merupakan salah satu dari agama di dunia yang memiliki banyak penganut tersebar di berbagai Negara. Para penganut Katolik menjalankan ketentuan agamanya dengan mengacu pada ketentuan yang ditetapkan Gereja Katolik. Pada tahun 1962-1965 diselenggarakan Konsili Vatikan II yang mengusulkan pembaharuan yang berhubungan dengan prosesi Liturgi dalam Gereja Katolik. Pembaharuan ini, yang merupakan tanggapan terhadap modernisme, kemudian turut mempengaruhi bentukan fisik Gereja Katolik yang semakin beragam. Semakin beragamnya bentukan fisik Gereja Katolik membawa konsekuensi semakin memudarnya ekspresi kesakralan Gereja Katolik. Diperkirakan bahwa memudarnya ekspresi sakral di Gereja Katolik disebabkan oleh perbedaan interpretasi terhadap kebijakan yang dikeluarkan dalam Konsili Vatikan II, terkait dengan prosesi liturgi sebagai fungsi dari objek arsitektur dan bentukan fisik dari Gereja Katolik sebagai wadah yang melayani fungsi tersebut. Penelitian ini mengkonfirmasi apakah fenomena semakin memudarnya kesakralan gereja Katolik, terutama di gereja-gereja Katolik kontemporer, memang terjadi atau tidak. Area Sanctuary dipilih sebagai objek penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa area ini merupakan bagian yang dianggap paling sakral dalam Gereja Katolik, sehingga dapat merepresentasikan kesakralan Gereja Katolik secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana interaksi antara prosesi liturgi, elemen fisik pembentuk ruang dan teknik pencahayaan menentukan kesakralan Sanctuary di Gereja Katolik. Teknik pengumpulan data mencakup survey-observasi lapangan dan penyebaran kuesioner kepada para jemaat dari Gereja dan/atau umat Katolik di Indonesia. Data yang diharapkan terdiri dari: data kuantitatif dan kualitatif. Analisis dan interpretasi data bersifat kualitatif. Objek studi yang dipilih adalah tiga gereja kontemporer yang terletak di wilayah DKI Jakarta dan Bandung. Durasi penelitian direncanakan memakan waktu satu tahun, mulai dari persiapan, kajian literatur, pengumpulan data, analisis dan interpretasi, hingga pelaporan dan publikasi ilmiah. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk merancang elemen pembentuk ruang dan teknik pencahayaan Sanctuary yang mampu membentuk dan menjaga perhatian intensif dari Umat selama proses liturgi serta mempertahankan atau meningkatkan kesakralan Sanctuary di Gereja Katolik.
Kata kunci: elemen fisik ruang, Gereja Katolik, sakralitas, sanctuary, teknik pencahayaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
145317 | R/SB - FT | Laporan Penelitian Dosen | 726.529 1 LUK p | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FT/ARS) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain