Text
Kajian relasi desain arsitektur percandian peninggalan Mataram Kuno dengan Sriwijaya (studi identifikasi relasi arsitektonik pada candi-candi di Sumatra Utara I) : laporan penelitian
Wujud arsitektur yang beragam dan dinamis merupakan bagian dari tradisi arsitektur yang kuat di Indonesia Indonesia memiliki kekayaan arsitektur Candi yang sangat beragam Prambanan dan dan Borobudur yang diperkirakan menjadi rujukan desain kuil di kawasan Asia Tenggara merupakan contoh nyata keunggulan tradisi arsitektur Indonesia, khususnya peninggalan Mataram. Candi-candi tersebut diperkirakan juga memiliki korelasi kaut dengan Sriwijaya yakni di Sumatra. Penelitian warisan bangunan candi selama ini terlihat cenderung berfokus di Jawa, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut seperti di Sumatra. Pada masa lalu hubungan Jawa dan Sumatra terlihat sangat erat khususnya berkaitan dengan Mataram Kuno dan Sriwijaya, seperti yang disebutkan dalam prasasti Nalanda tentang Balaputradewa raja Sriwijaya yang erat dengan Mataram Kuno di Jawa
Penelitian ini berupaya mengkaji arsitektonik bangunan candi peninggalan Sriwijaya-Melayu dalam kaitannya dengan candi-candi di Jawa Dimungkinkan candi era Mataram Kuno mempunyai peran penting dalam memberikan inspirasi pada candi-candi di Sumatra, Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa percandian di Jawa memiliki hubungan kuat dengan candi-candi di Kamboja dan India Selatan. Studi ini diharapkan dapat menemukan kekhasan arsitektur candi di Sumatra dan Jawa berdasarkan keragaman bentuk dan prinsip desain yang ditampilkan. Kajian ini dapat memperkuat peran arsitektur lokal serta refleksinya untuk masa kini dan ke depan. Pendekatan arsitektural melalul kajian arsitektonik dapat didekati dengan teori
representasi, tipomorfologi, transformasi, percampuran, akan dikaitkan dengan pemahaman analogi-analogi yang bertumpu dari nilai-nilai arsitektur. Elemen yang dikaji meliputi wujud tata ruang dan massa, sosok, ornamentasi, dan tektonika. Tektonika dapat berkaitan dengan konstruksi dan material yang digunakan. Hasil Penelitian ini adanya hubungan Arsitektur candi Mataram Kuno di Jawa dengan percandian Sriwijaya di Sumatra Utara pada era Mataram Kuno dapat dilihat keserupaan pada tata ruang dan massa yang menggunakan pola 1-1 memiliki kecenderungan ke candi Hindu Tua di Jawa, dibandingkan candi Budha Hal ini menunjukkan adanya sinkritisme antara pola Hindu dan Budha (Tantrayana) khususnya pada Padang Laneas. Namun pada beberapa ornamentasi menunjukkan keserupaan dengan candi-candi Mataram kuno. Berdasarkan hirarki sosoknya dikenali kaki yang berundak pada candi Padang Lawas seperti halnya tradisi punden berundak pra sejarah Austronesia Purba Tektonika menunjukkan adanya keserupaan dengan peninggalan di Mataram Kuno meskipun material berbeda yakni penggunaan corbel segitiga. Dengan demikian hubungan Jawa dan Sumatra dapat dikatakan terdapat relasi namun penerapannya terlihat disesuaikan dengan kondisi budaya dan teknik kemampuan ketukangan setempat, ada elemen yang berlanjut ada pula yang tidak berlanjut digunakan seperti di Mataram Kuno
Kekhasan Arsitektonik yang didapatkan pada candi-candi di Sumatra adalah penggunaan pola-pola lokal yang berkaitan dengan budaya setempat seperti orientasi ke sungai/penghargaan seperti halnya hunian vernakular di daerah tersebut. Penghargaan setempat ini merupakan semangat yang dapat dikembangkan di era globalisasi untuk memperkuat Jatidiri identitas setempat. Hasil dari penelitian memunculkan pemahaman teori desain arsitektur candi yang bertumpu dan digali dari kekayaan arsitektur lokal baik di Sumatra atau Jawa, sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam membangun Identitas Ke-Indonesia-an dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
145375 | R/SB - FT | Laporan Penelitian Dosen | 722.4 KAJ | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FT/ARS) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain