Text
Permasalahan perubahan fungsi dalam pelestarian arsitektur pada bangunan cagar budaya di Bandung era pertengahan abad XX : kasus studi : villa merah gedung tiga warna (de drie kleur) gedung bio farma
Kondisi bangunan cagar budaya di Bandung memprihatinkan akibat perubahan fungsi yang tidak sesuai dengan konsep awalnya. Namun masih ditemukan beberapa bangunan yang masih baik kondisinya walaupun sudah mengalami beberapa kali perubahan fungsi. Studi ini akan mengangkat isu pentingnya mempertahankan nilai-nilai bangunan cagar budaya yang difokuskan pada aspek fungsi dan bentuk, dengan kasus studi Villa Merah, Gedung Tiga Warna dan Biofarma. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan evaluatif, yang menggabungkan teori Fungsi-Bentuk-Konstruksi dengan teori Pelestarian. Hasil studi Villa Merah, Gedung Tigawama dan Biofarma memiliki nilai-nilai yang harus dilestarikan, namun pada perjalanannya hanya Villa Meral yang masih mempertahankan bentuk aslinya, sedangkan gedung Tigawarna dan Biofarma sudah mengalami perubahan yang signifikan terkait ruang dalamnya untuk penyesuaian dengan fungsi baru. Manfaat penelitian diharapkan memberikan kontribusi pengetalman arsitektur bagi masyarakat, masukan bagi para akademisi dan mahasiswa Arsitektur, juga dapat menjadi masukan bagi pemegang kebijakan dalam menyusun strategi pelestarian bangunan cagar budaya
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes2087 | T/DIG - PMA | Tesis | TES-PMA HAR p/21 | Gdg9-Lt3 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain