Text
Extension course integrated arts (EC-IA) : laporan pengabdian
Integrated Arts adalah pemodelan baru dalam pendidikan seni di Indonesia. Melampaui sekat bidang bidang seni dan ilmu, Integrated Arts membayangkan kelindan dan saling silang yang mungkin lahir dari proses kolaborasi, eksplorasi, dan eksperimentasi lintas disiplin. Salah satu pendekatan penting yang perlu ditumbuhkan dalam model pendidikan ini adalah pertemuan dan community-building. Intensitas pertukaran gagasan dan dorongan berbagi sumber daya menjadi dasar bagi lahirnya bentuk-bentuk seni yang baru secara organik
Mengacu pada pemodelan Extension Course Filsafat (ECF) yang sudah lebih dulu dikembangkan. Fakultas Filsafat UNPAR dan turut membentuk jaringan komunitas filsafat dan budaya di Bandung EC-LA dirancang dengan pendekatan yang serupa, yaitu berupa kegiatan yang terbuka bagi publik dan dilakukan secara berkala. Berbeda sedikit dengan EC-IA yang mengambil bentuk seri ceramah atau seminar selama dua belas kahi, EC-1A mengambil bentuk seri lokakarya penciptaan karya sebagai bentuk diseminasi seni di ruang publik. Seri lokakarya ini juga dilengkapi dengan seri wicara yang memperluas diskusi di tataran wacana.
Seri lokakarya dalam EC-IA menggandeng seniman dan kreator yang bertindak sebagai narasumber dan membagikan metode penciptaan seni yang mereka kembangkan. EC-IA terbuka bagi berbagai narasumber dengan metode dan pendekatan kreatif dalam proses berkesenian hari ini. Turut mengacu ECF dalam penggunaan tema tertentu dalam satu seri, EC-IA juga dikembangkan dalam pendekatan serupa. Tema di sini bisa mengacu pada kecenderungan dan praktik estetik tertentu maupun fenomena sosial dan budaya yang melatari penciptaan seni. Pada edisi pertama ini, EC-IA mengangkat tema seputar arsip, masa lalu, dan sejarah. Dengan mengangkat tajuk 'Merangkul Jarak, Extension Course ini menggunakan pendekatan penciptaan artistik untuk merefleksikan kembali pemahaman kita akan masa lalu dan sejarah.
Goal dari kegiatan EC-IA yang dilaksanakan di semester Ganjil 2022/2023 adalah masyarakat mempunyai pemahaman akan masa lalu dan sejarah dari perspektif artistik dan filosofis Sedangkan objective dari kegiatan EC-IA kali ini adalah peserta EC-LA memiliki pengalaman menelusur masa lalu dan sejarah melalui penciptaan karya artistik yang berangkat dari penggunaan arsip, khususnya arsip foto. Pengukuran indikator keberhasilan peserta dilakukan dengan mengumpulkan feedback dan insight yang diperoleh peserta setelah mengikuti EC-IA.
Metode pelaksanaan EC-IA menggunakan dua metode pendekatan yaitu lokakarya dan wicara. Seri lokakarya dilakukan secara on site langsung di Gedung Fakultas Filsafat, sedangkan seri wicara dilakukan secara hybrid untuk menyasar target group dari luar kota Bandung yang juga mendaftar sebagai peserta.
Extension Course Integrated Arts (EC-IA) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di bawah koordinasi Pusat Studi Centre Philosophy Culture and Religious Studies (CPCRES) Fakultas Filsafat UNPAR. Sasaran dari program EC-IA ini adalah komunitas-komunitas seni yang ada di Bandung, nasional, bahkan internasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
146159 | R/SB - FF | Laporan Pengabdian Masyarakat | 707 EXT | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FF) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain