Computer File
Kebijakan pemesanan barang untuk model persediaan multi-item dengan tiga jenis barang yang mempertimbangkan faktor deteriorasi dengan permintaan yang bergantung harga jual
Misalkan suatu perusahaan menjualbelikan tiga jenis barang. Perusahaan tersebut perlu mengelola persediaan ketiga barang tersebut untuk menjamin kelancaran pemenuhan permintaan konsumen dan pemerolehan total keuntungan yang maksimum. Persediaan setiap barang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti harga jual barang, permintaan, dan deteriorasi. Deteriorasi adalah penurunan kualitas barang tersebut yang terjadi setelah disimpan dalam waktu yang lama. Berdasarkan skripsi Felisha, telah dikembangkan dua model persediaan untuk dua jenis barang
yang mempertimbangkan faktor deteriorasi, di mana masing-masing barang memiliki permintaan yang bergantung secara linear dan kuadratik terhadap harga jual. Dengan model persediaan tersebut, perusahaan hanya dapat melakukan dua cara pemesanan, di mana memesan barang secara terpisah maupun bersamaan. Dalam skripsi ini, dikembangkan suatu model persediaan multi-item dengan tiga jenis barang yang mempertimbangkan deteriorasi dan permintaan yang diasumsikan bergantung secara linear, kuadratik, dan eksponensial pada harga jual. Deteriorasi tersebut dianggap mengikuti distribusi Weibull dengan tiga parameter. Dengan tiga jenis barang,
perusahaan memiliki lebih banyak cara pemesanan yang dapat dilakukan. Tujuan dari
dikembangkannya model ini adalah menentukan kebijakan yang harus diambil perusahaan untuk melakukan pemesanan, yaitu apakah memesan tiga jenis barang secara terpisah (individual order) atau secara bersamaan (joint order), serta menentukan harga jual barang dan waktu antarpemesanan yang tepat, sehingga diperoleh total keuntungan yang maksimum. Perbedaan antara kebijakan individual order dan kebijakan joint order terletak pada biaya pemesanan. Biaya pemesanan dari kebijakan joint order lebih sedikit dibandingkan biaya pemesanan dalam
kebijakan individual order. Dari contoh numerik, diperoleh bahwa kebijakan joint order menghasilkan total keuntungan yang lebih besar dari kebijakan individual order. Namun, analisis selanjutnya memperlihatkan bahwa hal ini tidak selalu benar karena bergantung pada nilai-nilai parameter, khususnya biaya pemesanan. Pada bagian akhir, dilakukan analisis sensitivitas untuk mempelajari pengaruh perubahan nilai setiap parameter terhadap total keuntungan perusahaan.
KATA-KATA KUNCI: MODEL PERSEDIAAN, KEBIJAKAN MULTI-ITEM, DETERIORASI, JOINT ORDER, INDIVIDUAL ORDER, WEIBULL
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp43803 | DIG - FTIS | Skripsi | MAT PRI k/23 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain