Computer File
Analisis turap beton berjangkar pada tanah lunak dengan tahapan konstruksi menggunakan metode elemen hingga : studi kasus proyek galangan kapal Tanjung Mas, Semarang
Gaya gaya yang bekerja dan pergerakan turap akibat penggalian tanah pada konstruksi turap
merupakan salah satu masalah yang kompleks dalam bidang geoteknik, terutama penggalian
pada kondisi tanah yang buruk, misalnya tanah lempung lunak. Pada konstruksi galian,
ketidakseimbangan terjadi karena hilangnya dukungan horisontal yang semula dipikul oleh
tanah asli di daerah galian. Berdasarkan pertimbangan di atas, karakteristik tegangan
regangan, pergerakan massa tanah, dan perilaku turap menjadi perhatian yang utama dalam
penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat memberikan suatu pemahaman
yang lebih mendalam terhadap mekanisme gerakan dan tegangan tegangan yang bekerja
pada konstruksi turap, sebagai upaya untuk membandingkan cara cara teoritis yang lazim
dikenal pada saat ini.
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pergerakan turap beton berjangkar dan tegangan
serta regangan yang terjadi sesuai tahapan konstruksi pada saat penimbunan maupun saat
penggalian sesuai kondisi lapangan. Sebagai studi kasus diambil konstruksi turap pada tanah
lunak yang berlokasi di Tanjung Mas, Semarang. Analisis menggunakan metode elemen
hingga berdasarkan parameter yang diturunkan dari data laboratorium. Untuk mempelajari
perilaku Wrap dibagi menjadi 9 tahap konstruksi yang terdiri dari penimbunan, pemasangan
jangkar & tiang penyangga, serta penggalian. Kemudian hasil analisis dengan metode elemen
hingga ini dibandingkan dengan cara konvensional.
Dari penelitian ini diperoleh bahwa pergerakan mossa tanah dan elemen yang mengalami
keruntuhan terakumulasi di daerah Wrap sebagai akibat dari peregongan yang cukup besar
akibat penggalian dan penimbunan pada tanah lunak yang kuat gesernya rendah dan bersifat
sangat kompresibel. Penampang turap beton masih dapat menahan momen yang bekerja.
Pergerakan maksimum yang terjadi pada turap bagian kaki turap. Kondisi ini disebabkan
karena pergerakan tanah yang lembek sehingga bagian bawah dari turap tidak dalam kondisi
terjepit, untuk mana fenomena ini berbeda dari asumsi yang selama ini digunakan pada
analisis dengan cara konvensional. Besaran gaya gaya pada elemen struktur adalah lebih
rendah daripada yang dihitung berdasarkan cara konvensional karena pemasangan turap
lebih dalam daripada perhitungan pada kondisi equilibrium. Disamping itu besarnya
komponen horisontal gaya tarik pada tiang merupakan bagian dari reaksi elemen struktur yang
menahan pergerakan turap dan gaya tarik yang terjadi pada tiang penyangga ini masih
berada di bawah kapasitas tarik tiang pancang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes144 | T/DIG - PMTS | Tesis | 624.183 MEI a | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain