Text
Penyusunan pedoman operasi dan pemeliharaan sungai
Operasi dan pemeliharaan sungai merupakan bagian yang sangat
penting dalam pengelolaan sungai, karena hanya dengan O&P yang baiklah potensi sungai akan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, sementara kelestariannya tetap terjaga. Operasi sungai berkaitan dengan pemantauan dan pengendalian pemanfaatan sungai dari waktu ke waktu sehingga berbagai peran yang diemban oleh sungai tersebut bisa terlaksana dengan baik. Pemeliharaan sungai bertujuan untuk menjaga kelestarian fungsi sungai. Pemeliharaan tersebut meliputi pemeliharaan sungainya sendiri maupun pemeliharaan bangunan-bangunan di sepanjang sungai, yang berfungsi untuk perbaikan dan pengaturan sungai. Dalam pemeliharaan sungai
diperlukan inspeksi secara berkelanjutan, berkala dan berencana.
Untuk menguji penerapan konsep dasar yang dikembangkan pada kondisi nyata di lapangan, maka dilakukan studi lapangan pada empat lokasi
sungai, yaitu Sungai Ular (Sumatera Utara), Sungai Kapuas (Kalimantan
Barat), Sungai Jeneberang (Sulawesi Selatan), serta Sungai Brantas (Jawa Timur), dan keempat studi kasus yang telah dilaksanakan terlihat bahwa tingkat pemahaman dan pelaksanaan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Sungai antara tempat yang satu dengan yang lainnya ternyata berbeda-beda. Hal ini memperkuat hipotesa yang dinyatakan pada Bab 2 bahwa kegiatan O&P Sungai akan bersifat kontekstual, artinya kegiatan tersebut akan sangat ditentukan oleh kondisi, fungsil peran sungai, tingkat perkembangan, serta permasalahan yang dihadapi oleh sebuah sungai. Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa:
1. Intensitas kegiatan operasi dan pemeliharaan sungai akan sangat
tergantung pada tingkat pengembangan sumberdaya air pada daerah
pengaliran sungai terse but. Hal ini bisa dilihat dari jenis dan jumlah serta besarnya anggaran yang diperlukan untuk mendukung kegiatan O&P Sungai tersebut. Dari keempat studi kasus yang dilakukan, O&P Sungai Brantas dipandang paling lengkap dan komprehensif.
2. Masalah penambangan, Galian C di sungai merupakan salah satu
masalah kritis yang dihadapi oleh hampir semua sungai-sungai utama
di Indonesia. Banyaknya pengambilan bahan galian C dari alur
sungai-sungai tersebut sudah sampai pada tingkat yang membahayakan stabilitas bangunan-bangunan serta alur sungai itu sendiri. Tiga dari empat lokasi yang dikaji dalam studi ini menghadapi masalah Galian C yang belum bisa diselesaikan secara tuntas. Dalam penyusunan Pedoman O&P Sungai, agaknya perlu dirumuskan caracara
pengendalian penambangan Galian C secara terpadu, menyangkut masalah pengaturan kelembagaan serta keuangannya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
86821 | R/DIG - FTS | Laporan Penelitian Dosen | 627 TRI p | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FT/SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain