Computer File
Studi karakteristik tanah Majalaya dikonsolodasi dengan variasi ukuran sampel oedometer dan triaksial maupun IP pada kondisi jenuh air dibandingkan dengan hasil konsolidasi terzaghi
Kasus penurunan tanah lempung akibat keluarnya air dari pori tanah saat
beban permukaan diberikan berkaitan dengan besar penurunan yang terjadi dan
lamanya waktu yang dibutuhkan agar penurunan tersebut dapat dianggap sudah
mencapai derajat konsolidasi yang dianggap aman untuk tahapan pekerjaan sipil
selanjutnya. Kasus penurunan tanah lempung masih umum dianalisis berdasarkan
Teori Konsolidasi 1 (Satu) Dimensi dari Terzaghi dengan menggunakan alat uji
oedometer yang rasio D (diameter) terhadap H (lebal) sampel = 3, sedangkan
strength tanah diuji pada alat triaksial dcngan rasio H/D = 2. Di lapangan, strength
dan compresibility tanah lempung merupakan hal yang tak terpisahkan.
Penelitian dilakukan terhadap tanah dengan 3 (tiga) nilai Indeks Plastisitas di
Daerah Majalaya yang kemudian diuji konsolidasi dengan alat standar oedometer
dan ukuran modifikasi oedometer untuk rasio H/D = 3 sehingga untuk setiap IP
diperoleh 5 (lima) sampel uji yaitu 2 sampel standar oedometer (undisturbed sample
dan remolded sample) serta 3 sampel modifikasi oedometer untuk remolded sample.
Sedangkan untuk sampel triaksial H/D = 2 diperoleh 7 (tujuh) sampel untuk setiap IP
yang meliputi 4 ukuran standar triaksial dengan variasi arah aliran air dan 3 sampel
modifikasi triaksial.
Hasil penelitian berupa parameter konsolidasi (Cv, Ch, Cc, Pc, mv, kv, kh
dan E) untuk sampel berukuran oedometer diperoleh informasi bahwa tanah adalah
benar High compressibility Clay dan hasil korelasi parameter tanah tersebut terhadap
indeks plastisitas tanah (e, w) serta nilai Atteberg Limits bila digunakan untuk
perhitungan penurunan di lapangan untuk Proyek di Semarang
Untuk lebih memberikan tingkat presisi yang lebih relevan dengan kondisi di
lapangan disarankan agar penelitian untuk selanjutnya menggunakan sampel tanah
dari tempat yang beragam dan jumlah nilai Indeks Plastisitas lebih banyak sehingga
dapat diperoleh bentuk korelasi sesungguhnya. Penelitian dilakukan terhadap tanah dengan 3 (tiga) nilai Indeks Plastisitas di Daerah Majalaya yang kemudian diuji konsolidasi dengan alat standar oedometer dan ukuran modifikasi oedometer untuk rasio H/D = 3 sehingga untuk setiap IP diperoleh 5 (lima) sampel uji yaitu 2 sampel standar oedometer (undisturbed sample dan remolded sample) serta 3 sampel modifikasi oedometer untuk remolded sample. Sedangkan untuk sampel triaksial H/D = 2 diperoleh 7 (tujuh) sampel untuk setiap IP yang meliputi 4 ukuran standar triaksial dengan variasi arah aliran air dan 3 sampel modifikasi triaksial.
Hasil penelitian berupa parameter konsolidasi (Cv, Ch, Cc, Pc, mv, kv, kh dan E) untuk sampel berukuran oedometer diperoleh informasi bahwa tanah adalah benar High compressibility Clay dan hasil korelasi parameter tanah tersebut terhadap indeks plastisitas tanah (e, w) serta nilai Atteberg Limits bila digunakan untuk perhitungan penurunan di lapangan untuk Proyek di Semarang.
Untuk lebih memberikan tingkat presisi yang lebih relevan dengan kondisi di lapangan disarankan agar penelitian untuk selanjutnya menggunakan sampel tanah dari tempat yang beragam dan jumlah nilai Indeks Plastisitas lebih banyak sehingga dapat diperoleh bentuk korelasi sesungguhnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes417 | T/DIG - PMTS | Tesis | 624.151 36 KIR s | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain