Computer File
Studi eksperimental perilaku tanah lempung pada berbagai lintasan tegangan dengan menggunakan uji traksial stress-controlled
Salah satu jenis pengujian kuat geser tanah lempung seem·a konvensional di
laboratorium adalah dengan menggunakan alat uji traksial strain-controlled. Metode ini
tidak dapat memodelkan kondisi tegangan sesunggulmya di lapangan dan hanya dapat
melakukan pengujian yang bersifat aksial tekan saja. Dalam penelitian ini
dikembangkan suatu alat uji traksial stress-controlled yang dapat memberikan tegangan
aksial dan lateral seeara independen sehingga kondisi tegangan isotropik maupun
anisotropik serta kondisi pembebanan pada berbagai lintasan tegangan dapat
diterapkan pada sampel.
Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimental yang bermaksud mempelajari
perilaku tanah lempung pada berbagai lintasan tegangan. Tujuan dari penelitian ini
adalah unhlk menenhlkan parameter kuat gesernya pada berbagai lintasan tegangan
yang ditentukan berdasarkan teori Mohr-Coulomb.
Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah lempung marina yang diambil
dari daerah pantai utara Jakarta pada kedalaman 10 hingga 15 m, yang merupakan
lapisan lempung homogen jenuh dengan konsistensi sedang hingga teguh. Tanah
lempung ini memiliki plastisitas tinggi, angka pori sekitar 2.5 serta terkonsolidasi
normal hingga ringan. Uji sondir pada kedalaman tersebut memberikan nilai q, antara
10 hingga 20 kg/ cm^2.
Pengujian kuat geser dilakukan dengan menggunakan alat uji traksial stmincontroiled
konvensional dan alat uji triaksial stress-controiled pada lintasan tegangan
aksial tekan (AC), aksial tarik (AE), lateral tekan (LC) dan lateral tarik (LE). Pengujian
pada lintasan tegangan AC dan LE menghasilkan garis keruntuhan "tekan" dimana
sam pel memendek dalam arah aksial saat runtuh, sedangkan lintasan tegangan AE dan
LC menghasilkan garis keruntuhan "tarik" dimana sampel memanjang dalam arah
aksial saat runtuh.
Dalam kondisi tegangan total, uji triaksial konvensional dengan konsolidasi
isotropik menghasilkan parameter kuat geser e dan o sebesar 0.134 kg/cm^2 dan 11.12°,
sedangkan dari pengujian traksial stress-controiled pada berbagai lintasan tegangan
dengan konsolidasi anisoh·opik sesuai dengan nilai Ko diperoleh nilai kohesi yang lebih
tinggi dan sudut geser dalam yang relatif sama. Garis keruntuhan "tekan"
menghasilkan c dan φ sebesar 0.248 kg/cm^2 dan 11.83°, sedangkan garis kerunhlhan
"tarik" menghasilkan nilai c = 0.388 kg/cm^2 dan φ = 12.12°.
Uji triaksial konvensional dengan konsolidasi isotropik menghasilkan nilai
modulus elastisitas Ei dan E50 sebesar 99.64 dan 75.53 kg/cm^2 Uji triaksial stress-controlled dengan konsolidasi anisotropik sesuai dengan nilai K0 yang bersifat "tekan"
menghasilkan Ei yang relatif sama dan ESfi yang lehih rendah sebesar 96.59 dan
24.30 kg/em2, sedangkan dari uji yang bersifat "tarik" diperoleh nilai Ei dan Eso yang
lebih besar dengan nilai yang relatif sama sebesar 216.87 dan 197.90 kg/ cm^2.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perilaku tanah lempung bergantung
pada riwayat tegangan dan lintasan tegangan yang dilalui, dimana tanah yang melalui
lintasan tegangan AE dan LC yang bersifat "tarik" seeara aksial akan menghasilkan
nilai kohesi total dan modulus clastisitas yang lebih tinggi dibandingkan pada tanah
yang melalui lintasan tegangan AC dan LE yang bersifat "tekan" seeara aksial.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes430 | T/DIG - PMTS | Tesis | 624.151 36 HAN s | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain