Computer File
Kualitas kejelasan ruang orientasi dan sirkulasi pengunjung mal perbelanjaan eksplorasi awal di Mal Taman Anggrek Jakarta
Studi ini menentukan sebuah metodologi untuk mencari hubungan-hubungan masalah kwalitas visual dari sebuah gedung dengan pemahaman koginitif spasial pengunjungnya yang selanjutnya mempengaruhi perilaku orientasi dan mencari jalan didalamnya. Diteruskan dengan penerapan metodologi ini pada Mal Taman Anggrek sebagai suatu penjalajahan awal.
Isu yang ada dimasyarakat Jakarta yang sering pergi ke mal adalah tentang kesulitan bernavigasi [orientasi dan mencari jalan] dibeberapa mal yang ada di Jakarta. Salah satu dari mal tersebut adalah Mal Taman Anggrek yang karena luasnya dan bentuknya yang kompleks, pengunjungnya mengalami perbedaan ‘pengalaman bernavigasi’ ketika
memasuki gedung tersebut dari dua pintu masuk yang berbeda [pintu utama dan pintu dari area parkir].
Walaupun dengan mudah dapat dipahami bahwa perilaku manusia didalam sebuah gedung membutuhkan ‘peran’ tertentu dari lingkungan fisiknya, tetapi sulit untuk merangkumnya kedalam suatu penelitian yang secara tradisional difokuskan kepada aspek aspek perilaku dan psikologi kognitif. Paper ini melaporkan sebuah penelitian dalam domain hubungan
manusia dan lingkungan fisiknya, yang difokuskan kepada peran konfigurasi spasial [faktor global], affordances arsitektur dan signage [faktor lokal] sebuah gedung dalam pembentukkan kognisi spasial pengun -
jungnya dalam kaitan perilaku mencari [search behavior] wayfinding didalamnya. Variabel lingkungan [interior sebuah gedung] dikategorikan kedalam nilai lokal, relational dan global. Nilai nilai lokal didapat pada ruangnya sendiri, nilai relational dari hubungan visual terhadap ruang tetangganya dan global dari hubungannya dengan sistim konfigurasi ke seluruhan gedungnya. Pengukuran dengan metoda Space Syntax tentang konektivitas dan integrasi dapat mengungkapkan bagaimana manusia mempergunakan ruang ketika melakukan pencarian terbuka [open search] maupun
pencarian terarah [directed search] dalam kegiatan wayfinding. Ketika seseorang untuk pertama kali menjelajahi suatu gedung yang baru dikenalnya, perilaku pencariannya akan lebih digantungkan
kepada elemen elemen gedung yang lebih bersifat lokal seperti affordances arsitektural dan sistim signage yang ada.
Setelah ia lebih mengenal gedungnya atau settingnya, perilaku wayfindingnya akan banyak ditentukan oleh kwalitas kwalitas global dari settingnya, seperti penguasaan sebuah peta kogntif dari gedungnya.
Penelitian ini mengeksplor hubungan bentuk lingkungan, perilaku pencarian wayfinding dan representasi kognitif pengunjung sebuah mal yang luas. Dua area [dengan akses yang berbeda] dari Mal Taman Anggrek diteliti dengan mempergunakan teori dan metoda space syntax tentang intelligibility [Hillier] sebagai hubungan faktor lokal dan global, untuk meneliti hubungan antara kognisi pengunjung dan konfigurasi gedungnya. Perbedaan akses ke kedua area tersebut menyebabkan area yang satu menjadi lebih ‘intelligible’ dari area satu lagi. Asumsi utama
adalah bahwa derajat intelligibility dari sebuah area dalam gedung mal tersebut dapat menjadi sebuah variabel intervening yang signifikan dalam hubungan variabel [independen] konfigurasi spasial dengan variabel perilaku pencarian dalam wayfinding [dependen]. Metoda space syntax menyediakan dasar dasar analisa yang sama untuk menilai karakteristik karakteristik spasial dari kedua area tersebut. Space Syntax dipergunakan untuk representasi, deskripsi dan analisa secara sistematis konfigurasi kedua area tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes497 | T/DIG - PMA | Tesis | 725.21 TIR k | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain