Text
Iman dan imajinasi religius
Iman dan imajinasi sudah lama tak berimbang. Iman dan imajinasi terpisah oleh jarak religi dan sekularisasi. Imajinasi dahulu dianggap tabu bila digunakan oleh orang beriman, karena imajinasi adalah daya Allah yang telah 'dicuri'. Kini, imajinasi disyukuri orang beriman karena daya Ilahi ini menjadi penting dan berarti. Orang beriman sadar bahwa dirinya tidak mampu lagi menangkan 'kekudusan' atau 'misteri' yang tersembunyi hanya melulu dengan daya intelegensi. Manusia butuh imajinasi, untuk mencari-cari, merangkai-rangkai potongan-potongan 'kekudusan' atau 'misteri' itu. Konstruksi 'potongan-potongan' misteri itu menjadi imaji yang terkuak dalam simbol, pengalaman dan teologi. Iman dan imajinasi, dua anugerah Allah yang patut disyukuri. Dua-duanya menjadi milik siapa saja, termasuk orang awam sederhana. Mungkin, orang-orang awam sederhana dan tak terdidik malah telah lama memilikinya. Iman melalui imajinasi mendorong orang beriman bukan saja terbuka dan kreatif untuk mengulik unsur yang kompleks dan rumit, melainkan juga menghargai nilai keseharian dan banalitas. Iman melalui imajinasi membuka pintu batin orang beriman, bertemu Allah dalam dunia nyata. Kerjasama iman dan imajinasi yang dalam imajinasi religius menjadikan orang beriman makin setia kepada Allan dengan kerendahan hati.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes596 | T/DIG - PMIT | Tesis | 230 WIB i | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain