Computer File
Studi kelayakan rumah susun sederhana sewa di kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kotamadya Bandung
Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Di kota Bandung, program Pembangunan Rumah Susun Sederhana akan direalisasikan pada sembilan lokasi potensial. Selain kesembilan lokasi tersebut, ada dua lokasi yang akan ditinjau kelayakannya untuk dijadikan lokasi rusunawa berikutnya. Salah satunya adalah lokasi Kelurahan Cicadas.
Untuk meninjau kelayakannya, diadakan suatu studi kelayakan pada penelitian ini. Studi kelayakan yang dilakukan meliputi aspek pasar dan pemasaran, teknis dan finansial. Peninjauan aspek pasar didasarkan pada perhitungan kondisi pasar pada masa kini dan akan
datang, sedangkan untuk pemasaran meninjau klasifikasi target pangsa pasar. Peninjauan aspek teknis dilakukan melalui pemilihan lokasi, membuat suatu skenario desain Rusunawa yang diikuti dengan perhitungan biaya pembangunannya. Aspek finansial meninjau
ketersediaan sumber dana, analis finansial bagi Pemerintah Pusat melalui perhitungan pengembalian modal investasi dan titik iropas.dan analisis finansial bagi Pemerintah Kota melalui aliran kas dan tingkat keuntungan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disiropulkan bahwa berdasarkan tinjauan aspek pasar dan pemasaran, pada masa kini didapati jumlah permintaan hunian 16.916 unti sedangka penawaran rusunawa hanya 620 unti. Pada masa akan datang masih terbuka peluang investasi sebanyak 17.528 unit. Pada aspek pemasaran ditentukan target
pangsa pasar adalah yang berpenghasilan c:hbawah Rp. 1.300.000,-. Berdasarkan tinjauan aspek teknis diketahui bahwa kelurahan cicadas terbukti layak sebagai lokasi rusunawa. Desain rusunawa adalah bangunan 8 lantaibeljumlah 3 buah dengan total unit 378 buah.
Biaya investasi adalah sebesar Rp. 51.656.529.590,-.berdasarkan tinjauan aspek finansial, ketersediaan dana investasi akan ditanggung dalam anggaran dua tahun yaitu tahun 2006 dan
2007. perhitungan pengembalian modal dan titik iropas menunjukkan bahwa pemerintah hanya akan meneriroa pengembalian modal sebesar 54,79% sedangkan sisanya adalah subsidi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes704 | T/DIG - PMTS | Tesis | 658.404 DEW s | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain