Computer File
Transformasi morfologis sebagai dampak penggabungan tapak dalam perkembangan kota kasus studi : kawasan Kebayoran Baru Jakarta
Penggabungan tapak merupakan suatu gejala umum yang disebabkan oleh
peningkatan kebutuhan lahan dalam dinamika perkotaan. Penggabungan tapak yang terjadi di Kebayoran Baru berangkat dari adanya perubahan fungsi rumah tinggal menjadi fungsi komersial Penggabungan tapak ini selalu diikuti dengan transformasi morfologis
bangunan yang dibangun di atasnya. Penggabungan tapak baik sebagian maupun seluruh tapak dalam satu blok akan menghasilkan luasan dan bentuk yang berbeda. Fenomena transformasi akibat penggabungan tapak ini layak untuk dicermati mengingat bentuk
apapun yang dihasilkan tidak lepas dari keberadaan lingkungan di sekitarnya. Kesinambungan arsitektur lingkungan perkotaan bergantung dari bagaimana gejala ini dicermati. Kebayoran Baru merupakan lingkungan perumahan yang tertata dengan baik, pada perkembangan selanjutnya lingkungan ini mengalami imbas dari perluasan area komersial di beberapa kawasan di dalamnya. Gejala penggabungan tapak merupakan salah satu fenomena yang mengakibatkan terjadi transformasi morfologi pada kawasan.
Atas dasar itu peneliti bermaksud untuk mengetahui: Bagaimanakah Transformasi morfologis yang terjadi akibat penggabungan tapak di Kebayoran Baru; Bagaimanakah pola perubahan yang terjadi dan bagaimana mekanisme terjadinya perubahan tersebut.
Penelitian ini dimulai dengan mengenali dan mendeskripsikan blok yang ada di Kebayoran Baru, dari tipologi blok yang ada dikenali dan diklasifikasikan blok-blok yang mengalami penggabungan tapak di dalamnya.Pada terdapat beberapa tipe blok yang berhasil dikenali, namun hanya ada dua tipe yang mengalami transformasi morfologis yaitu pada tipe blok rectangular dan pada tipe blok gabungan yang dibatasi oleh tapak deret pada keempat sisinya. Mekanisme penggabungan tapak dalam satu blok dapat
dibedakan atas penggabungan sebagian tapak side by side dalam satu sisi pada satu blok, penggabungan seluruh tapak side by side pada satu sisi blok, dan penggabungan keseluruhan tapak dalam satu blok rectangular. Penggabungan tapak yang terjadi pada blok gabungan terjadi secara menyeluruh pada satu blok. Transformasi bentuk yang mengikuti penggabungan tapak dalam satu sisi blok rectangular hanya memungkinkan terjadinya bentuk bangunan yang memanjang, bentuk
bangunan demikian berpotensi membentuk streetscape dan memperkuat karakter jalan di depannya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu posisi pemunduran muka bangunan, pengolahan tampak bangunan, proporsi ketinggian bangunan dan vegetasi yang diletakkan pada sisi muka bangunan. Transformasi bentuk yang mengikuti penggabungan tapak dalam blok gabungan memungkinkan terjadinya bentuk yang lebih bervariasi termasuk multi massa. Kecenderungan dari pembangunan multi massa adalah adanya upaya memberikan privasi yang lebih tinggi kepada blok dengan menggunakan
peninggian tapak, penegasan batas publik privat dengan pagar atau ·vegetasi, juga dengan posisi bangunan di dalam tapak. Kecenderungan ini dengan sendirinya menguatkan karakter blok dan mematikan karakter jalan yang berbatasan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes749 | T/DIG - PMA | Tesis | 728.1 DEW t | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain