Computer File
Politik luar negeri Indonesia berkaitan dengan isu Timor-Timur periode 1999-2005
Tesis ini membahas mengenai Politik Luar Negeri Indonesia berkaitan dengan isu Timor Timur periode 1999 – 2005 yang berkaitan dengan intervensi kemanusiaan (humanitarian intervention), termasuk keterlibatan dan peran ASEAN, Australia, dan PBB serta perwakilannya di Timor Leste.
Metode penelitian deskriptif analisis digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai fakta yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Pertama-tama dibahas mengenai permasalahan Timor Timur dalam Politik Luar Negeri Indonesia. Pembahasan selanjutnya berkaitan dengan perubahan kebijakan Indonesia tentang isu Timor Timur pasca kejatuhan Soeharto 1999-2002. Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan perkembangan politik domestik Indonesia terkait dengan isu Timor Timur dan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia terhadap UNTAET dan Timor Leste. Terakhir dibahas mengenai Politik Luar Negeri Indonesia berkaitan dengan isu Timor Timur periode 1999-2005.
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi kepustakaan (library research). Studi kepustakaan ini dilakukan melalui serangkaian penelitian atas data-data sekunder yang diperoleh melalui buku-buku, jurnal, artikel, surat kabar, websites, serta sumber-sumber informasi lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpisahnya Timor Leste dari Indonesia membawa dampak positif dan negatif baik bagi Indonesia maupun Timor Leste. Pendekatan yang dilakukan Indonesia pada masa integrasi Timor Leste lebih banyak dipengaruhi oleh pendekatan keamanan, bukannya pembangunan, sehingga kadang-kadang menimbulkan hal-hal tidak diharapkan di bidang HAM. Kinerja politik luar negeri Indonesia sangat dipengaruhi oleh sejumlah kondisi dan aktor-aktor politik internal dan eksternal. Faktor-faktor internal mencakup sistem politik Indonesia, budaya politik, dan pola hubungan antara aktor-aktor diplomatik, termasuk Presiden, Deplu, Depdagri, Dephankam dan TNI/Polri. Adapun aktor-aktor eksternal yang berperan dalam masalah Timor Leste adalah ASEAN, Australia, dan PBB. Perubahan arah politik luar negeri Indonesia pada masa reformasi ditandai dengan pergantian rezim yang sangat otoriter ke rezim yang lebih demokratik sehingga membawa konsekuensi-konsekuensi politik, ekonomi, keamanan dan HAM dalam skala nasional dan internasional. Beberapa persoalan dalam masalah HAM di Timor Leste telah diselesaikan walaupun masih ada beberapa hal yang masih belum bisa dituntaskan dan memerlukan tindak lanjut di masa mendatang. Terakhir, Indonesia memiliki banyak faktor positif yang dapat dijadikan modal untuk meningkatkan efektifitas politik luar negeri Indonesia. Dengan politik luar negeri Indonesia yang lebih efektif dan proses demokratisasi di Indonesia, diharapkan ke depan tidak ada lagi masalah besar yang dihadapi Indonesia berkaitan dengan masalah seperti Timor Leste.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes751 | T/DIG - PMIS | Tesis | 327.598 TAR p | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain