Computer File
Persepsi pengemudi terhadap kualitas pelayanan jalan dari perjalanan yang dialaminya pada jalan antarkota di Jawa Tengah = Driver perceptions of road service quality based on travel experience gained on interurban roads in Central Java
Saat ini metode tradisional, yaitu metode yang berorientasi pada keefektifan
pergerakan kendaraan, belum mampu mengaitkan pengalaman perjalanan pengemudi dengan
persepsinya terhadap kualitas pelayanan. Oleh karena itu dengan semakin terbatasnya
pendanaan yang dapat disediakan oleh pemerintah, evaluasi kinerja lalulintas perlu dilakukan
dengan cara komprehensif. Hal ini dapat dicapai dengan memadukan metode tradisional
dengan metode persepsi pengemudi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan
model persepsi pengemudi, yaitu model yang menggambarkan hubungan antara kualitas
pelayanan dengan persepsi pengemudi berdasarkan pengalaman perjalanan antarkota yang
diperolehnya.
Data yang digunakan untuk membangun model diperoleh dari survei. Survei ini
dilakukan terhadap sepuluh pengemudi (subjek) yang mengendarai kendaraan uji dengan rute
jalan antarkota dari Yogyakarta hingga Cilacap serta rute-rute diantaranya. Persepsi
pengemudi dibangun berdasarkan waktu perjalanan dugaan dan kenyataan yang dituangkan
dalam mampuduga waktu perjalanan. Selain itu, persepsi pengemudi juga dibangun melalui
stres fisiologis yang dituangkan dalam faktor fisiologis. Faktor lingkungan dan biografi
dilihat sebagai latar belakang. Analisis statistika dipergunakan untuk menguji kesahihan data
dan membangun model. Untuk keperluan praktis, tuntunan tentang kualitas pelayanan yang
diturunkan dari model persepsi pengemudi dikembangkan dan dibandingkan dengan kualitas
pelayanan yang diperoleh dengan menggunakan metode tradisional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model persepsi pengemudi yang
menggambarkan hubungan antara penilaian subjek (skor subjek), yaitu penilaian kualitas
pelayanan oleh subjek (pengemudi), dengan mampuduga waktu perjalanan dapat
dikembangkan. Selanjutnya, faktor fisiologis juga dapat dipakai untuk menduga kualitas
pelayanan yang dipersepsikan oleh pengemudi dan hasil ini sekaligus memvalidasi hasil yang
pertama. Tuntunan (guidance) persepsi pengemudi, untuk keperluan praktis, juga dapat
dikembangkan. Perbandingan tuntunan ini dengan metode tradisional (MKJI dan US HCM)
menunjukkan tidak selarasnya prediksi keduanya (tuntunan dengan MKJI) dan
ketidaksebandingan yang signifikan (tuntunan dengan US HCM). Walaupun demikian,
tuntunan dan MKJI diusulkan untuk digunakan secara bergantian sesuai keperluan karena
keduanya saling melengkapi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
dis89 | D/DIG - PDITS | Disertasi | 388.312 SUK p/08 | Perpustakaan (PDF) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain