Text
Kajian komparatif analogis unsur arsitektural serta musikal Barok dan Bali
Disamping dapat melihat bentuk dan mendengar bunyi, kita dapat juga mendengar
bentuk dan melihat bunyi. Ketika kita mendengar bunyi (auditory) kita pun dapat
melihat ruang (spatiality).
Meski bahasa yang dipergunakan arsitektur dan musik berbeda, namun keduanya
memiliki motif berkesenian yang sama yaitu pencarian makna keindahan yang tiada
akhir, untuk memenuhi kerinduan manusia akan nilai-nilai puitis yang tertanam
dalam lubuk sanubarinya. Arsitektur bisa menjadi sesuatu yang sangat indah, dan
bagi setiap orang keindahannya berbeda-beda karena ada ‘lagu’ dalam setiap
komposisi arsitektur yang dinikmati secara visual dan berdasarkan sensasi persepsi
subjektif.
Melalui penjelajahan imajinatif dan perseptif karya seni Barok dan Bali, tesis ini
mencoba mencari analogi antara sensasi auditory (berupa nada, irama, ritme,
tempo, dinamika, gerakan) dengan manifestasi wujud aritektur (bentuk, material,
tekstur, struktur, hirarki, sikuens) dengan bantuan pendekatan konsep representatif
dan analogis. Melalui konteks kajian komparatif analogis telah membuktikan adanya
keterkaitan dan kesenambungan unsur-unsur antara arsitektur serta musik Barok
dan Bali. Sistem representasi menjadi kunci dalam menghantarkan visi arsitektur
serta musik Barok dan Bali yang bersifat imajinatif dan ekspresif ke dalam
perwujudan bentuk atau suatu manifestasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes951 | T/DIG - PMA | Tesis | 721.046 SUG k | Gdg9-Lt3 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain