Computer File
Evaluasi program pelatihan 6S melalui jasa konsultan pada karyawan bagian produksi di PT X
Banyak perusahaan yang memberikan pelatihan sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Diharapkan dengan meningkatnya
kinerja karyawan dapat menghasilkan pertumbuhan perusahaan yang lebih baik.
Namun ada satu hal penting yang seringkali terlupakan oleh banyak perusahaan
yaitu evaluasi atas pelatihan. Seringkali perusahaan hanya terfokus pada program
pelatihan apa yang ingin diberikan tanpa ada tindak lanjut untuk mengevaluasi
apakah pelatihan tersebut sudah efektif atau tidak. Melalui evaluasi dapat
diketahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang harus diperbaiki atas pelatihan
yang telah dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan (a) program pelatihan di
bagian produksi PT X, (b) pendapat karyawan produksi mengenai pelaksanaan
pelatihan 6S, (c) penerapan 6S setelah dilaksanakannya pelatihan, (d) perbedaan
pencapaian target produksi sebelum dan setelah pelatihan dan (e) pengurangan
kerugian atas barang cacat setelah pelatihan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif
dan penelitian analisis data sekunder. Penelitian survei yang bersifat deskriptif
dimaksudkan untuk mengukur secara cermat terhadap fenomena sosial tertentu
dimana peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak
melakukan pengujian hipotesa. Pada analisis data sekunder, penulis mengolah dan
menganalisis lebih lanjut data yang sudah tersedia sehingga menghasilkan sesuatu
yang berguna. Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan 1 variabel yaitu
variabel evaluasi program pelatihan.
Penelitian dilakukan terhadap populasi yaitu seluruh karyawan
produksi PT X yang mengikuti pelatihan 6S. Pada level reaksi, jumlah anggota
populasi yang diteliti adalah 107 orang. Sedangkan pada level kinerja, jumlah
anggota populasi yang diteliti adalah 77 orang.
Hasil penelitian pada level reaksi terhadap 107 responden
menunjukkan bahwa pelatihan 6S sudah efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan
nilai indeks rata-rata yang cukup tinggi untuk setiap pertanyaan. Nilai rata-rata
tertinggi dicapai pada atribut terkait kesesuaian pelatihan terhadap pekerjaan
dengan nilai 4,38.
Hasil penelitian pada level kinerja terhadap 77 responden juga
menunjukkan hal yang sama yaitu pelatihan 6S sudah efektif. Hal tersebut
dibuktikan dengan nilai indeks rata-rata yang cukup tinggi untuk setiap
pertanyaan. Nilai rata-rata tertinggi dicapai pada atribut terkait kebersihan mesin,
peralatan dan tempat kerja dengan nilai 4,38.
Dua bulan setelah dilaksanakannya pelatihan 6S yaitu Desember
2008 dan Januari 2009, pencapaian target produksi terus meningkat hingga
menembus angka 90%. Jika melihat pada peningkatan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa pelatihan 6S sudah berjalan dengan efektif. Jika dihitung
secara statistik melalui rumus Paired Sample t-Test maka dapat disimpulkan juga
bahwa 2 bulan setelah pelatihan terjadi perbedaan pencapaian target produksi
yang signifikan.
Dua bulan setelah pelatihan 6S kain cacat Grade D mengalami
penurunan baik dalam jumlah persentase maupun kerugian dalam bentuk nominal
uang. Dalam jumlah persentase total penurunannya adalah 0,1% sedangkan dalam
nominal uang kerugian dapat berkurang sebesar Rp 1.467.900,-.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes992 | T/DIG - PMM | Tesis | 658.312 4 LES e | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain