Text
Pengembangan metode penyeragaman data korban kecelakaan meninggal dunia kecelakaan lalulintas jalan = Development of uninformization method for road traffic accident fatality data
Kinerja keselamatan lalulintas jalan di Indonesia berada dalam kondisi yang lebih buruk
dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Salah satu penyebabnya adalah persoalan kualitas
data yang tidak akurat dan tidak terpadu antar instansi terkait. Oleh karena itu, data kecelakaan di
Indonesia perlu diseragamkan, sehingga menjadi masukan bagi basisdata keselamatan lalulintas
jalan di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data jumlah korban meninggal dunia kecelakaan
lalulintas jalan yang seragam melalui penyeragaman data pada berbagai instansi atau pada satu
instansi tapi berbeda level. Hasil penyeragaman data tersebut selanjutnya diaplikasikan dalam
penyusunan model prediksi jumlah korban meninggal dunia kecelakaan lalulintas jalan di masa
datang. Metode penyeragaman dilaksanakan dengan pemodelan faktor konversi pada tiga instansi
terkait, yaitu Kepolisian Daerah Jawa Barat, Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat, dan asuransi
Jasa Raharja cabang Jawa Barat.
Faktor konversi tersebut merupakan perbandingan data jumlah korban meninggal dunia
antara instansi Kepolisian dan Dinas Kesehatan atau asuransi Jasa Raharja, sebagai faktor konversi
rujukan. Faktor konversi berjenjang merupakan perbandingan data jumlah korban meninggal dunia
dalam instansi Kepolisian yang berbeda level. Kedua faktor konversi tersebut selanjutnya
digabungkan untuk membentuk faktor konversi gabungan.
Hasil studi menunjukkan bahwa faktor konversi berjenjang di instansi Kepolisian tidak
berbeda secara signifikan. Hasil yang berkebalikan ditemukan untuk faktor konversi rujukan.
Artinya peranan data rujukan dari Dinas Kesehatan provinsi dan asuransi Jasa Raharja tidak dapat
diabaikan dalam penentuan besarnya faktor konversi gabungan. Data yang telah dikonversi
tersebut selanjutnya dipergunakan untuk menyusun prediksi kecelakaan. Hasil studi menunjukkan
bahwa model yang merujuk pada model Smeed dan model Andreassen dapat dipergunakan untuk
mengestimasi data di wilayah studi. Namun model Smeed memiliki keunggulan, yaitu modelnya
lebih sederhana dan telah dipergunakan di banyak tempat. Dengan menggunakan FK gabungan
sebesar 3,01, data korban meninggal dunia pada tahun 2007 sebesar 16.548, menjadi 49.809 jiwa
per tahun untuk tingkat nasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
dis91 | D/DIG - PDITS | Disertasi | 363.106 5 SUS p | Gdg9-Lt3 (DISERTASI DOSEN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain