Computer File
Efektivitas gaya kepemimpinan pada Bank Nagari Cabang Bandung
Faktor yang menentukan keberhasilan ataupun kegagalan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan,
pada dasarnya ditopang oleh keefektifan gaya kepemimpinan dari perilaku manajerial para pemimpin. Tidak
ada gaya kepemimpinan yang terbaik yang berlaku bagi semua situasi. Gaya kepemimpinan dapat fleksibel
untuk berbagai situasi, tetapi belum tentu efektif. Gaya kepemimpinan akan efektif, apabila gaya
kepemimpinan tersebut sesuai terhadap situasi yang diberikan. Situasi dipengaruhi beberapa kondisi, salah
satunya adalah sumber daya manusia (karyawan) pada perusahaan. Karyawan adalah faktor yang paling
krusial di berbagai keadaan kepemimpinan, yang memiliki latar belakang dan harapan yang berbeda pada
setiap individunya. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai efektivititas gaya kepemimpinan, dalam hal
ini adalah gaya kepemimpinan Bank Nagari Cabang Bandung, sebuah bank milik pemerintah propinsi
Sumatera Barat yang telah membuka cabangnya di kota Bandung sejak 5 Desember 2007. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin terhadap
karyawannya dan untuk mengetahui efektivitas gaya kepemimpinan pada Bank Nagari Cabang Bandung.
Berdasarkan sumber-sumber literatur yang diperoleh, dan merujuk pada teori Kepemimpinan Situasional oleh
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, maka dibuatlah indikator dari variabel efektivitas gaya
kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan dengan indikator G1-Instruksi, G2-Konsultasi, G3-Partisipasi, dan
G4-Delegasi, dan tingkat kesiapan karyawan dengan indikator K1, K2, K3 dan K4. Jenis penelitian yang
diaplikasikan adalah jenis penelitian deskriptif dan dilakukan pada populasi sebanyak 6 orang pimpinan dan
19 orang bawahan. Pengambilan data berasal dari kuesioner, wawancara, internet, dan sumber internal
perusahaan. Pengukuran variabel gaya pemimpin berdasarkan kuesioner yang mengadaptasi Blanchard's
Leadership Model dan variabel tingkat kesiapan karyawan berdasarkan kuesioner yang mengadaptasi
Readiness Scale : Manager Rating Scale. Kedua kuesioner tersebut diisi oleh masing-masing responden
penelitian yang dibantu oleh peneliti. Skala pada variabel yang digunakan adalah skala ordinal, dengan jenis
skala pengukuran Likert. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan formula Product Moment dari Karl
Pearson dan uji reliabilitas dengan teknik belah dua (Split-hallf)dari Spearman Brown. Teknik analisis data
yang digunakan untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan adalah perhitungan SPSS 11.5 pada analisis
statistik deskriptif dan Blanchard Model dan mengukur tingkat kesiapan karyawan adalah dengan perhitungan
SPSS 11.5 pada analisis statistik deskriptif. Dari hasil pengolahan data diketahui gaya kepemimpinan yang
diterapkan pimpinan Bank Nagari Cabang Bandung adalah G3-Partisipasi. Gaya yang diterapkan ini tidak
efektif, karena tingkat kesiapan karyawannya berada pada K4. Dimana efektif paling tinggi akan tercapai,
apabila gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah Gaya G4-Delegasi. Tetapi hal ini bukan berarti gaya
tersebut tidak efektif sama sekali, karena masih adanya kemungkinan kesuksesan gaya lain apabila pimpinan
tidak dapat menerapkan gaya yang sesuai dengan keadaan bawahannya. Dengan kesesuaian tingkat kesiapan
karyawan K4 dan gaya G3- Partisipasi, gaya ini memiliki kemungkinan efektif kedua dengan nilai tinggi.
Oleh karena itu, disarankan sebaiknya pimpinan mengurangi kadar dukungannya untuk mencapai gaya G4-
Delegasi misalnya pelatihan kepemimpinan, karena karyawan dengan tingkat kesiapan K4 telah memiliki
kemampuan, kemauan dan keyakinan untuk melakukan tugasnya. Dalam teori Kepemimpinan Situasional
Blanchard, situasi pada tingkat kesiapan karyawan bukanlah satu-satunya parameter efektivitas gaya
kepemimpinan. Situasi lain yang dapat mempengaruhi efektivitas gaya kepemimpinan pada Bank Nagari
Cabang Bandung ini antara lain adalah budaya kepemimpinan Minang dimana setinggi apapun kemampuan,
kemauan dan keyakinan karyawan dalam melakukan tugasnya, sebenarnya masih membutuhkan dukungan
yang tinggi dari pimpinannya, dan peraturan dan kebijakan dari Bank Indonesia yang harus diikuti karyawan,
sehingga memungkinkan bahwa Gaya 3-Partisipasi adalah yang paling efektif.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1076 | T/DIG - PMM | Tesis | 658.409 2 VAN e | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain