Computer File
Aplikasi CPTu dan dilatometer untuk karakterisasi tanah lempung sedimen
Salah satu yang menjadi latar belakang dari penelitian ini adalah masih belum banyaknya dijumpai penelitian mengenai karakteristik khususnya pada tanah lempung sedimen di Indonesia dengan menggunakan alat uji In-situ (CPTu dan DMT) secara berdampingan. Penyelidikan tanah telah dilakukan pada beberapa lokasi di sepanjang ruas jalan tol Kanci Pejagan (± 35 km), di mana jalan tol Kanci-Pejagan merupakan salah satu tol Trans Jawa yang akan menghubungkan jalan tol Palimanan-Kanci yang telah beroperasi hingga Pejagan. Penyelidikan tanah meliputi pemboran dalam yang diikuti dengan pengujian penetrasi standar (SPT) dan uji laboratorium. Dalam hal ini penggunaan CPTu maupun Dilatometer sangat berguna untuk mengungkapkan karakteristik kompresibilitas dan konsolidasi. Metode yang digunakan dalam menganalisis data-data terkumpul adalah dengan menggunakan korelasi-korelasi empiris yang telah terpublikasi sebelumnya, dan membandingkannya dengan hasil uji laboratorium. Hasil-hasil pengujian In-situ mengungkapkan kondisi lapisan tanah dasar lokasi studi pada kedalaman ±7m hingga kedalaman ±14m tersusun oleh jenis tanah lempung berkonsistensi lebih lunak dari pada lapisan tanah dipermukaan, dan pada lapisan tersebut terdapat material organik berupa serpihan kayu yang memiliki aroma kurang sedap. Secara umum hasil-hasil pengujian pada studi ini menunjukkan keserasian data terhadap kondisi geologi setempat, digolongan dalam kelompok alluvium (Qa), tersusun oleh jenis tanah lempung dan tanah pasir, di mana lapisan ini terbentuk akibat proses pengendapan (sedimentasi). Telah dilakukan beberapa korelasi antara hasil uji laboratorium, dan turut pula disajikan korelasi loksl maupun korelasi lainnya yang telah terpublikasikan, di mana secara umum untuk studi ini memberikan trend line yang berbeda antara tanah lempung lunak dan tanah lempung berkonsistensi sedang. Salah satu contoh karakteristik ditunjukkan melalui hubungan antara batas cair (LL) dengan indeks kompresi (Cc), di mana untuk tanah lunak memberikan trend line yang tipikal terhadap yang disampaikan oleh Terzaghi dan Peck (1967). Hal ini diperkirakan karena adanya kesamaan jenis tanah lempung terutama pada tanah lempung yang terkonsolidasi normal. Sedangkan perbedaan trend line yang terjadi pada tanah lempung berkonsistensi sedang diperkirakan lebih disebabkan oleh kondisi yang tidak sama dengan lokasi studi yang mengindikasikan telah terkonsolidasi lebih.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1195 | T/DIG - PMTS | Tesis | 624.151 36 ANG a/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain