Computer File
Dinamika hubungan tatanan fisik dengan rasa aman penghuni kasus studi : Perumahan Sarijadi, Perumahan Setraduta, Rumah Susun Sarijadi dan Apartement Majesty
Hakekat perumahan bagi manusia bukan hanya sekadar kumpulan rumah, namun lebih kepada terbentuknya sebuah komunitas. Ketika suatu komunitas terbentuk pada suatu lingkungan perumahan, maka penghuni dapat merasakan adanya suatu ikatan dan kekuatan sosial yang dapat memberinya rasa aman untuk berada di lingkungan tersebut. Akan tetapi gejala fisik spasial yang ada pada saat ini, yaitu munculnya rumah-rumah dengan pagar tinggi dan gated community menunjukan hilangnya rasa aman pada lingkungan perumahan di kawasan perkotaan di Indonesia. Ini merupakan masalah krusial karena rasa aman merupakan kebutuhan dasar manusia yang dapat dipenuhi melalui tataan fisik yang tepat. Untuk itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tataan fisik lingkungan perumahan dengan rasa aman penghuninya. Sebagai kasus studi dipilih Perumahan Sarijadi, Perumahan Setraduta, Rumah Susun Sarijadi dan Apartemen Majesty. Studi ini terdiri dari tiga pokok bahasan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu Pertama, memahami kriteria ruang defensible yang signifikan. Kedua, mengetahui derajat kedefensifan (level of defensibility) pada tataan fisik perumahan yang menjadi kasus studi. Ketiga, mengetahui dinamika hubungan tataan fisik dan rasa aman. Penelitian ini dikelola secara kualitatif dengan sifat deskriptif interpretatif. Berdasarkan hasil telaah teoritis dan empiris diketahui bahwa kriteria ruang defensible yang dibuat Newman (1972) tidak secara otomatis dapat digunakan pada kasus studi. Dari keempat kriteria tersebut, hanya dua kriteria yang signifikan yaitu teritorialitas dan pengawasan alami. Selain dua kriteria tersebut, perlu ditambahkan pula satu kriteria yang menitikberatkan pada aspek sosial yaitu rasa keguyuban. Rasa keguyuban ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan rasa aman penghuni. Terbukti dari adanya derajat kedefensifan (level of defensibility) yang lebih tinggi di Perumahan Sarijadi dan Rumah Susun Sarijadi karena rasa keguyuban di kedua perumahan tersebut lebih tinggi daripada di Perumahan Setraduta dan Apartemen Majesty. Perbedaan aspek fisik dan sosial pada keempat kasus studi telah menghasilkan dinamika hubungan tataan fisik dan rasa aman. Setiap perumahan memiliki hubungan yang berbeda-beda. Dapat disimpulkan bahwa perumahan kelas atas memiliki hubungan yang lebih sederhana dibandingkan perumahan kelas menengah ke bawah.
Kata Kunci : Ruang Defensible, Tataan Fisik, Rasa Keguyuban, Rasa Aman, Adaptasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1263 | T/DIG - PMA | Tesis | 711.58 TIT d | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain