Computer File
Posisi hegemonik UNTAET dalam upaya revolusi konflik di Timor Lorosae pasca jajak pendapat priode 1999-2002
Dasar masalah Timor LorosaÂ’e merupakan proses dekolonisasi yang tidak tuntas. Proses dekolonisasi I tahun 1974-1976 terganggu dengan perubahan rezim Portugal, pertikaian antar kelompok di Timor LorosaÂ’e, serta Aneksasi dan integrasi Timor LorosaÂ’e ke wilayah Republik Indonesia. Rakyat Timor LorosaÂ’e juga harus berhadapan dengan kenyataan bahwa struktur sosial dan pranata adat lokal telah dihancurkan selama masa kolonisasi Portugal dan Aneksasi Indonesia. Hal ini menyebabkan rekayasa sosial di butuhkan untuk mengatasi dinamika demografi, keterbatasan sumber daya dan degradasi lingkungan hidup tidak dapat berjalan optimal.
Potensi konflik terdalam yang dialami oleh Rakyat Timor Lorosa’e adalah rapuhnya kohesi sosial masyarakat karena beragam kekerasan struktural yang terjadi dalam dinamika sejarah bangsa Timor Lorosa’e. kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Timor Lorosa’e dalam dua proses politik yang terjadi di Timor Lorosa’e yang mengaitkan dengan perubahan mandat PBB bagi kekuatan multinasional di Timor Lorosa’e. Tindak kekerasan pasca jajak pendapat mendapatkan perhatian besar dari PBB di dasari atas dasar telah terjadinya berbagai bentuk kekerasan terorganisir di Timor Lorosa’e yang akan mengancam perdamaian dan keamanan global. Oleh karena itu konflik Timor Lorosa’e pasca jajak pendapat dan awal keterlibatan internasional dalam “Peace keeping” di Timor Lorosa’e.
Peran UNTAET di Timor LorosaÂ’e hanya memposisikan sabagai satu hegemoni di Timor LorosaÂ’e dan mengutamakan persengkongkolan barat ketimbang menyelesaikan masalah Timor LorosaÂ’e. Akibatnya transisi berakhir banyak masalah yang tidak bisa di selesaikan oleh UNTAET selama kurang lebih tiga tahun yaitu masalah perbatasan masalah daerah Oecusse, masalah pengungsi dan kasus-kasus lainnya yang banyak di tinggalkan oleh UNTAET yang mengarah pada konflik di masa yang akan datang.
Penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian yang secara objektif dan independen bahwa awal keterlibatan organisasi internasional UNTAET sebagai lembaga yang terintegrasi untuk menyelesaikan konflik Timor LorosaÂ’e semakin hari semakin menarik untuk disimak dan di pelajari sebagai suatu kasus yang unik dalam sejarah keberadaan organisasi internasional PBB yang sekarang melalui UNTAET (United Nations Transitional Administration in East Timor). Opini masyarakat dunia mulai mempertanyakan tentang UNTAET sebagai organisasi internasional yang terintegrasi dan di percayakan oleh Sekretaris Jenderal PBB dalam penyelesaian masalah Timor LorosaÂ’e.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes361 | T/DIG - PMIS | Tesis | 959.803 7 SAV p | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain