Computer File
Penggunaan cahaya alami sebagai titik tolak dalam perencanaan arsitektur dan penerapannya pada desain bukaan cahaya guna menghasilkan pengalaman ruang arsitektur
Cahaya menghidupkan dunia dan menghidupkan arsitektur. Pencahayaan memainkan peranan penting dalam pembentukan persepsi terhadap ruang dalam arsitektur, dan merupakan bagian dari proses komunikasi yang merupakan tanggung jawab para arsitek. Untuk itu kini seringkali diterapkan pencahayaan yang bersifat buatan, sementara semakin jarang design yang memanfaatkan cahaya alami. Oleh sebab itu, penggunaan cahaya alami sebagai titik berangkat di dalam perancangan arsitektur dianggap penting untuk dikaji lebih dalam.
Mengingat bahwa arsitektur merupakan ekspresi langsung dari eksistensi manusia dalam dunia, maka peranan cahaya sebagai pemberi makna dalam arsitektur menjadi krusial. Cahaya memberikan keberadaan yang signifikan terhadap kualitas ruang, dan ini dapat diterapkan pada perancangan karya arsitektur dengan fungsi yang mencoba menginformasikan sebuah tema tertentu.
Secara garis besar pencahayaan alami dapat dikelompokkan menjadi tiga macam berdasarkan bagaimana cahaya itu memasuki ruang; yaitu direct light, diffused light, dan reflected light. Masing-masing dapat diperoleh dari desain bukaan dan sistem pencahayaan yang berbeda, serta akan menghasilkan kualitas visual maupun sensasi emosional pengalaman ruang yang berbeda pula.
Aplikasi desain pencahayaan alami dalam arsitektur mencakup perancangan konstruksi tipe bukaan, perlakuan cahaya, serta pemahaman akan kualitas atmosferik dan penggunaan materi. Dalam menerjemahkan tema cahaya ini prinsip-prinsip ekspresi, keteraturan, dan keteknikan memegang peranan penting; di samping keahlian dan kreativitas untuk memvisualisasikannya menjadi gambar dan sketsa ruangan dengan suasana yang diinginkan.
Komposisi arsitektur yang diperoleh pada akhirnya memiliki sensasi meruang hasil terapan eksplorasi yang berangkat dari tema cahaya. Proses untuk menemukannya dilakukan dengan membuka sistem operasi desain dalam konteks persepsi visual. Dengan metode yang melalui pentahapan studi tematik, studi image, dan studi eksperimental; dapat terbentuk realitas spasial dari konstruksi ruang cahaya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes451 | T/DIG - PMA | Tesis | 728.28 BAW p | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain