Computer File
Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap konsumen dalam memilih moda angkutan di Kotamadya Bandung : studi kasus terhadap masyarakat penghuni perumahan di sepanjang jalan Buah Batu
Adanya perkembangan kegiatan penduduk mengakibatkan meningkatnya mobilitas. Dalam melakukan mobilitas atau pergerakan, penduduk akan memilih dan menggunakan moda angkutan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Keputusan pilihan moda tersebut dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi pelaku perjalanan dan atribut-atribut pelayanan
moda angkutan. Peningkatan jumlah perjalanan dan keragaman karakteristik pelaku perjalanan di atas akan mempengaruhi pihak perencana dalam menyusun suatu rencana pengembangan transportasi.
Pihak perencana dihadapkan pada kendala keterbatasan ruang dan sumber daya, di lain pihak penduduk sebagai pemakai sarana angkutan menginginkan terpenuhinya beberapa tuntutan pelayanan dari sarana angkutan yang akan dipilihnya. Keadaan ini menuntut perencana untuk dapat menyusun rencana pengembangan transportasi yang efisien dan efektif.
Untuk itu, dibutuhkan suatu penelaahan terhadap permintaan transportasi dengan mengamati perilaku pelaku perjalanan dalam menilai dan memilih moda angkutan yang akan digunakannya, karena seperti yang kita ketahui, kebutuhan terhadap moda angkutan merupakan kebutuhan seseorang untuk melakukan kegiatannya.
Model analisis permintaan transportasi yang umum digunakan saat ini disebut sebagai model konvensional, karena perjalanan antar zona dianggap sebagai suatu komponen sistem dan setiap agregat pelaku perjalanan dianggap memiliki karakteristik yang sama. Model ini dianggap kurang realistis dalam menggambarkan perilaku pelaku perjalanan. Oleh karena itu, datam studi ini digunakan model individu yang menjelaskan bahwa perilaku pelaku perjalanan akan dipengaruhi oleh karakteristik individunya dan penilaiannya terhadap pelayanan transportasi yang tersedia. Model pendekatan yang digunakan adalah Model Logit Multinomial.
Pesatnya pertumbuhan pusat kegiatan dan pertumbuhan penduduk di jalan Buah Batu mengakibatkan meningkatnya pergerakan pelaku perjalanan di jalan tersebut. Adanya peningkatan pergerakan tersebut harus didukung oleh pelayanan sistem transportasi yang sesuai dengan permintaan. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan suatu penelaahan dari aspek permintaan transportasi, yaitu mengenai perilaku pelaku perjalanan di sepanjang Jalan Buah Batu dalam memilih moda angkutan yang akan digunakannya.
Dalam memilih moda angkutan, pelaku perjalanan akan melalui beberapa prosedur tahapan seleksi, yaitu tahap pendefinisian kondisi berdasarkan maksud, tujuan dan keadaan sosial ekonomi pelaku perjalanan, tahap penelaahan setiap alternatif moda berdasarkan penilaian terhadap atribut-atribut pelayanan yang ada, tahap penyusunan preferensi individu dan tahap penentuan pilihan yang didasarkan pada preferensi individu yang
telah terbentuk di atas.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pelaku perjalanan dengan maksud perjalanan bekerja dalam memilih moda angkutan adalah faktor kemudahan perjalanan, ketepatan waktu kenyamanan dan keamanan, untuk maksud perjalanan sekolah adalah faktor kemudahan perjalanan dan jarak capai moda. Sedangkan
pelaku perjalanan dengan maksud perjalanan keperluan pribadi sangat mempertimbangkan faktor kemudahan dan ketepatan waktu perjalanan. Pelaku perjalanan bekerja, sekolah dan keperluan pribadi menilai bahwa moda angkutan yang paling sesuai untuk digunakan adalah angkutan minibus. Tidak dipilihnya kendaraan pribadi, bukan berarti jenis moda ini menawarkan tingkat pelayanan yang kurang baik, tetapi lebih disebabkan oleh keadaan pelaku perjalanan itu sendiri.
Berdasarkan hasil pengamatan dilokasi penelitian untuk mengurangi tekanan ruas jalan di jalan Buah batu ini, maka pangembangan transportasi di daerah ini terutama ditujukan bagi pengembangan sistem angkutan umum. Moda bus kota merupakan moda yang berpotensi untuk dikembangkan, karena bus kota merupakan moda angkutan massal dengan kapasitas yang besar dapat mengurangi masalah lalu lintas di jalan Buah Batu. Moda ini terutama dikembangkan bagi pelaku perjalanan dengan maksud bekerja dan sekolah, sedangkan moda angkutan minibus
diperuntukkan bagi pelaku perjalanan dengan maksud keperluan pribadi.
Pengembangan moda-moda angkutan tersebut akan memenuhi sasaran, bila dilakukan peningkatan pelayanan sarana angkutan yang diprioritaskan pada faktor-faktor utama yang telah dihasilkan dalam penelitian ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp259 | DIG - FE | Skripsi | E.PEMB SAG i/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain