Computer File
Analisis peranan inflasi terhadap perluasan kesempatan kerja di Indonesia selama Repelita V (1989/90-1993/94)
Dalam waktu yang cukup lama para ahli ekonomi
memperdebatkan pilihan antara inflasi dan pengangguran. Sering
kita menemukan teori-teori moneter yang mengatakan, bilamana
kita ingin menurunkan inflasi, maka kita akan menerima
pengangguran yang lebih banyak, yang berarti kesempatan kerja yang
semakin kecil. Sebaliknya bila inflasi tinggi, maka kesempatan kerja
semakin terbuka. Ini berarti hubungan antara inflasi dengan
perluasan kesempatan kerja adalah positif.
Penelitian ini menduga faktor-faktor penyebab inflasi
berdasarkan pendekatan strukturalis dan monetaris, dan variabel-variabel
tersebut adalah laju inflasi berdasarkan Indeks Harga
Konsumen, laju pertumbuhan uang beredar melalui M2 dan laju
pertumbuhan tingkat upah. Sedangkan faktor-faktor lain yang
menyebabkan inflasi dianggap tetap.
Sementara itu perluasan kesempatan kerja didefinisikan
sebagai pertumbuhan orang yang bekerja tiap tahunnya. Jadi
banyaknya orang yang bekerja merupakan indikator meningkatnya
perluasan kesempatan keja.
Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi
menunjukkan bahwa laju inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Upah mempunyai hubungan yang positif dengan
perluasan kesempatan kerja. Sedangkan laju pertumbuhan uang beredar mempunyai hubungan yang negatif dengan perluasan kesempatan kerja.
Analisis korelasi multivarians menunjukkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi inflasi adalah Indeks Harga Konsumen,
Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Upah, menunjukkan hubungan
yang positif. Ini berarti bahwa laju inflasi dapat mempengaruhi
secara langsung perluasan kesempatan kerja.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp268 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain