Computer File
Analisa pengelolaan pelayanan dan penyediaan air bersih pada Perusahaan Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung
Penduduk Kotamadya Dati II Bandung yang begitu besar jumlahnya
membutuhkan air bersih/air minum dalam jumlah yang besar. Kebutuhan dasar
manusia itu tidak semuanya dapat dilayani oleh PDAM Kotamadya Dati II Bandung.
PDAM Kotamadya Dati II Bandung mengalami kesulitan dalam menyediakan
kebutuhan air bersih, yang disebabkan karena persediaan air terbatas. Sumber air
yang berasal dari air tanah dan air permukaan mengalami penurunan/penyusutan
karena semakin kritisnya wilayah Cekungan Bandung sebagai daerah resapan air
yang digunakan bagi kebutuhan air didaerah Kotamadya Bandung. Selain itu,
sumber air banyak terkontaminasi oleh pencemaran lingkungan.
PDAM Kotamadya Dati II Bandung juga mengalami masalah tingkat
kebocoran air yang tinggi yang disebabkan karena jaringan distribusi yang rusak
atau tua. Hal ini mengakibatkan tingkat penjualan air menurun, sehingga
pendapatan yang akan diperoleh PDAM Kotamadya Dati II Bandung menurun
bahkan cenderung rugi. Salah satu fungsi dari PDAM Kotamadya Dati II Bandung
adalah memberikan kontribusi pendapatannya kepada pemerintah daerah sebagai
PAD (pendapatan asli daerah) guna membangun daerah. Hal ini sulit dilakukan
oleh PDAM Kotamadya Dati II Bandung yang mengalami kerugian.
Dalam mengelola pelayanan air bersih, PDAM Kotamadya Dati II Bandung
masih lemah dalam sistim manajemen perusahaannya. Hal ini tunjukkan dengan
kurang sehatnya perusahaan PDAM Kotamadya Dati II Bandung pada tingkat nilai
kesehatan antara 21-30. Lemahnya manajemen perusahaan PDAM Kotamadya
Dati II Bandung menandakan bahwa PDAM Kotamadya Dati II Bandung kurang
efisien dan efektif dalam pengelolaan pelayanan dan penyediaan air bersih.
Tetapi PDAM Kotamadya Dati II Bandung dapat menunjukkan bahwa antara
biaya penyediaan air bersih, jumlah pelanggan yang dilayani dan jumlah produksi
air bersih ada hubungan dalam mengembangkan dan mengelola pelayanan
penyediaan air bersih.
Unfuk mencapai kondisi pengelolaan pelayanan dan penyediaan air bersih
yang efisien dan efektif, PDAM Kotamadya Dati II Bandung harus melakukan
restrukturisasi di dalam perusahaan dan melakukan penggabungan antara PDAM
Kotamadya dan Kabupaten Bandung guna mengatasi kesulitan dalam memperoleh
kebutuhan air bersih. Selain itu, pemerintah harus membuat peraturan dalam
mengatur pemanfaatan air bersih dan juga mencegah pencemaran di sumber-sumber
air.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp291 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain