Computer File
Tinjauan potensi dan pengembangan agribisnis Indonesia sebagai sektor unggulan dalam pembangunan nasional berdasarkan pengukuran multiplier dari model input output
Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia,
salah satu penyebabnya adalah besarnya proporsi orang yang menggantungkan
hidupnya pada sektor ini Kebijaksanaan yang menitikberatkan agar petani dapat
hidup, hendaknya digeser ke arah kebijaksanaan yang mengarah pada upaya
untuk menjadikan petani sebagai penggerak utama perekonomian nasional,
dengan kata lain menjadikan sektor pertanian sebagai sektor unggulan
Tetapi dengan tetap menganut sistem pertanian konvensional, sangat sulit
untuk mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan dalam
pembangunan nasional. Untuk itu pendekatan agribisnis harus dipakai dalam
menganalisa peluang dun potensi yang dimiliki oleh sektor pertanian
Dengan menggunakan perhitungan multiplier dari model input-output,
dapat diketahui akibat pengganda yang dimiliki oleh subsektor agribisnis dikaitkan
terhadap penggandaan output, tenaga kerja dan pendapatan baik dampak yang
diakibatkan Iangsung maupun tidak langsung.Dari hasil perhitungan dapat dilihat
bahwa industri-industri pengolahan hasil pertanian seperti industri penggilingan
padi, industri minyak dan lemak dan industri makanan lainnya mendominasi
kategori sektor-sektor yang memiliki multiplier output yang termasuk tinggi
Sedangkan dalam kategori multiplier tenaga kerja dan pendapatan beberapa sektor
pertanian primer mendominasi, seperti tanaman bahan makanan lainnya, teh, kopi
dan tembakau yang masing-masing memiliki nilai pengganda yang relatif tinggi
Analisis juga dilakukan untuk melihat kekuatan struktur subsektor
agribisnis, sehingga dapat dilihat kaitan yang dimiliki oleh sebuah subsektor
agribisnis dengan pertanian primer dan pada akhirnya mendukung strategi
pembangunan industri yang terkait dengan pedesaan. Dan perhitungan yang
dilakukan, dapat dilihat bahwa industri-industri pengolah hasil pertanian seperti
industri gula, industri makanan lainnya dan industri tekstil dan pakaian kulit
memiliki kaitan ke belakang dan ke depan yang tinggi atau kaitan total terluas.
Sedangkan industri penghasil input pertanian yaitu industri pupuk dan pestisida
memiliki kaitan ke depan yang tinggi tetapi kaitan ke belakangnya relatif rendah.
Untuk sektor-sektor pertanian primer banyak sektor yang memiliki keterkaitan ke
belakang dan ke depan rendah, seperti tanaman kacang-kacangan, jagung,
tanaman umbi-umbian dan lain-lain
Dalam analisis permintaan akhir hasil perhitungan membuktikan bahwa
sumber pertumbuhan sektor pertanian maupun agrobisnis adalah permintaan
masyarakat atau konsumsi masyarakat. Untuk itu upaya peningkatan kemampuan
daya beli masyarakat harus diperbaiki dalam tujuan peningkatan potensi pasar
dalam negeri.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp299 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain