Computer File
Analisis kinerja ekspor industri pengolahan makanan Negara-Negara ASEAN-6 Tahun 1986 dan 1994
Suatu gambaran penting tentang ASEAN adalah dinamisme luar biasa negara-negara anggotanya yang sejak tahun 1960-an produksi serta ekspornya secara umum meningkat dengan laju di atas rata-rata dunia. Pangsa perdagangan internasional dalam GNP ASEAN relatif tihggi diukur dengan standar negara-negara berkembang. Sehihgga dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di negara-negara ASEAN maka berubahlah polo konsumsi masyarakat, dari makanan pokok (pertanian) ke makanan pengolahan.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat daya saing Industri Pengolahan Makanan sebagai satah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja ekspor enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura dun Brunei Darussalam) dalam sektor industri tersebut. Dalam penelitian digunakan tahun 1986 don 1994 sebagai pembanding. Sedangkan komoditi yang diukur adalah komaditi ekspor non-migas pada Industri Pengolahan Makanan yang tergolong menurut Standard Internasional Trade Classification (SITC) kepala 0, yaitu bahan makanan dan binatang hidup sebanyak 34 komoditi. Permasalahan lain yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah mengenai kamoditi-komoditi unggulan yang dimiliki oleh masing-masing negara ASEAN, perdagangan Intra-Industri ASEAN dan perdagangan Intra-ASEAN. Tehnik analisa yang dgunakan untuk mengukur daya saing adalah indeks RCA (Revealed Comparative Advantage), untuk mengetahui besar kecilnya (volume perdagangan) Intra-Industri dihitung indeks T (indeks perdagangan Intra-Industri) dan untuk melihat seberapa besar perdagangan yang terjadi di antara negara-negara ASEAN itu sendiri (Intra-ASEAN) digunakan perbandingan ekspor masing-masing negara ke negara ASEAN lainnya dan ekspor masing-masing negara keluar negara ASEAN. Sehingga dari perhitungan diatas didapat kesimpulan bahwa daya saing Industri Pengolahan Makanan negara-negara ASEAN di tahun 1994 pada umumnya mengalami peningkatan yang cukup berarti dibandingkan dengan tahun 1986, hal ini berarti terjadi peningkatan kinerja ekspor ASEAN. Lalu terjadi peningkatan indeks IIT ASEAN sehingga dapat disimpulkan komoditi-komoditi dalam Industri Pengolahan Makanan semakin terdiferensiasi dan terspesialisasi. Dan negara yang memberikan kantribusi terbesar dalam perdagangan Intra-ASEAN adalah Malaysia dan Singapura, sedangkan Indonesia, Thailand dan Filipina mengalami perubahan pula perdagangan dari perdagangan sesama ahggota menjadi keluar ASEAN.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp308 | DIG - FE | Skripsi | E.PEMB EST a/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain