Computer File
Permintaan rumah inti tipe-21 Perum Perumnas di Jawa Barat periode 1980-1996
Sejak Perum Perumnas dibentuk, telah terjadi perubahan penting dalam
pembangunan perumahan Dari pembangunan perumahan berdasarkan pesanan
konsumen menjadi pembangunan perumahan massal yang didasarkan pada pasar. Ini
berarti sejak saat itu pembangunan perumahan telah mendasarkan diri pada pasar
atau permintaan potensial dari masyarakat.
Kebutuhan akan rumah di daerah Jawa Barat sangat tinggi. Hal ini tidak saja
disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk yang persentase peningkatannya
cukup tinggi, tetapi juga memperhatikan pencapaian sasaran kualitatif agar seluruh
masyarakat khususnya golongan berpendapatan rendah dapat memenuhi persyaratan
minimum bagi perumahan dan pemukiman yang layak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga
rumah inti Perum Perumnas, harga barang substitusi, pendapatan dan jumlah rumah
tangga terhadap permintaan rumah inti tipe-21 Perum Perumnas. Selain itu penulis
juga menganalisis efek substitusi dan efek pendapatan dari perubahan permintaan
akibat perubahan harga rumah inti tipe-21 Perum Perumnas.
Dilihat dari faktor harga sendiri, ternyata permintaannya elastis, persentase
perubahan jumlah rumah yang diminta lebih besar dari persentase perubahan
harganya dengan arah yang berlawanan. Hal ini juga menunjukkan bahwa rumah inti
tersebut mempunyai banyak barang pengganti. Sedangkan dilihat dari faktor
pendapatannya (yang diproxi dari pengeluaran konsumsi rumah tangga
berpendapatan rendah), ternyata rumah inti tipe-21 Perum Perumnas merupakan
barang mewah. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor jumlah rumah
tangga mempengaruhi permintaan rumah secara positif. Bertambahnya jumlah rumah
tangga golongan berpendapatan rendah akan mengakibatkan bertambahnya
permintaan terhadap rumah inti, walaupun dengan proporsi yang lebih kecil.
Hasil perhitungan efek substitusi dan efek pendapatan menunjukkan bahwa
efek substitusi lebih dominan dari pada efek pendapatannya, sehingga penurunan
pendapatan riil rumah tangga sebagai akibat dari naiknya harga rumah, sangat kecil
pengaruhnya terhadap penurunan permintaan konsumsi rumah. Selain itu efek
substitusi dan efek pendapatan bergerak searah dan menghasilkan efek total yang
bernilai negatif. Jadi berdasarkan analisis efek perubahan harga terhadap perubahan
pemintaan, maka rumah inti tipe-21 Perum Perumnas dapat dikategorikan sebagai
barang normal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp312 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain