Computer File
Pengaruh pendidikan terhadap lama menganggur dan pilihan status pekerjaan pada angkatan kerja yang baru menyelesaikan pendidikan : studi kasus Tenaga Kerja DKI Jakarta Tahun 1997
Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan telah membawa perubahan dalam
struktur tenaga kerja menurut pendidikan. Presentase tenaga kerja berpendidikan
menengah dan tinggi semakin meningkat Seiring perubahan tersebut timbul pula masalah-
masalah baru dalam ketenagakerjaan.
Perubahan struktur tenaga kerja menurut pendidikan ini terjadi sebagian akibat
perubahan pandangan terhadap pendidikan terutama pendidikan formal. Bagi sebagian besar
tenaga kerja pandidikan formal telah menjadi sesuatu yang dianggap perlu terutama sebagai
investasi semakin tinggi pendidikan yang dimiliki semakin baik. Investasi pendidikan
dilakukan, bertujuan untuk memperoleh peluang kemudahan mencari kerja sehingga lebih
cepat memperoleh pekerjaan yang diharapkan, yaitu pakerjaan yang baik menurut
pertimbangan ekonomi juga sosial.
Peran pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak perlu
diragukan lagi tetapi peran dan pengaruhnya dalam pasar kerja masih menimbulkan
perdebatan. Terdapatnya indikasi pengangguran terdidik yang semakin meningkat, lebih
lamanya masa menganggur tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dibandingkan tenaga kerja
berpendidikan rendah mnimbulkan pemikiran bahwa masalah tersebut dipengaruhi oleh
pendidikan.
Penelitian ini memfokuskan pada upaya melihat peran pendidikan dalam pasar kerja
terutama pada tenaga kerja yang baru menyelesaikan pendidikannya/tamat sekolah (tenaga
kerja yang baru pertama kali menganggur). Dongan menggunakan teknik analisis ragresi dan
Linear Probability Model, hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan tidak memberikan
pengaruh yang penting terhadap masa menganggur tenaga kerja yang pertama kali
menganggur. Terdapat pula adanya tendensi ketergantungan yang tinggi terhadap lapangan
kerja dengan tinggnya probabilitas tenaga kerja untuk menjadi karyawan/buruh dibandingkan
berusaha sendiri terutama pada lulusan pendidikan tinggi.
Hasil analisis terhadap pengaruh faktor diluar pendidikan menunjukkkan bahwa, jenis
kelamin memberi pengaruh yang signifikan terhadap terhadap lama menganggur dan
keputusan memilih status pekerjaan (berusaha sendiri atau menjadi buruh/karyawan).
Tenaga kerja pria mengalami masa menganggur lebih lama den memiliki probabilitas lebih
besar untuk berusaha sendiri. Demikian pula dengan faktor lama menganggur, menunjukkan
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan status pekerjaan yang akan dipilih tenaga kerja
yang menganggur pertama kali. Semakin lama masa menganggur semakin kecil probabilitas
untuk berusaha sendiri. Sedangkan faktor pengalaman traning ternyata tidak memberikan
pengaruh yang penting baik terhadap lama menganggur maupun terhadap pilihan status
pekerjaan.
Diperkirakan adanya pengaruh ketidakseimbangan antara penyediaan lapangan
kerja dan jumlah pencari kerja terutama di sektor format kemudian terdapatnya
kecenderungan pemilihan pekerjaan pada tenaga terdidik disertai kerelaan menganggur lebih
lama untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkan serta pengaruh mekanisme seleksi
tenaga kerja yang berlaku, menyebabkan peran dan pengaruh tingkat pendidikan tidak
seperti yang diharapkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp336 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain