Computer File
Pengaruh program pendidikan dan latihan gugus tugas inspektor program N-250 terhadap perilaku kerja karyawan di eselon quality assurance pada PT. IPTN. Bandung
Manusia sebagai pelaku organisasi merupakan salah
satu faktor sumber daya yang terpenting karena tingkat
efisiesi suatu perusahaan ditentukan oleh seberapa jauh
pelaku organisasi tersebut mampu memahami dan melaksanakan
fungsi dan peranannya. Dan agar manusia dapat
memberikan kontribusinya yang baik pada perusahaan maka
diperlukan suatu usaha agar manusia itu mempunyai keterampilan,
keahlian, sikap kerja yang baik dalam
mendukung prestasi kerjanya.
IPTN adalah suatu perusahaan dimana salah satu
misinya adalah mencapai alih teknologi dalam pembuatan
pesawat terbang, sehingga dukungan dan fasilitas personil
merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi dalam
menghadapi gerak lajunya program IPTN. IPTN yang kini
dapat menampung lebih kurang 16000 orang memberikan arti
penting dalam hubungan terbukanya secara luas lapangan
kerja teknologi tinggi sekaligus peningkatan kemampuan
sumber daya manusia.
Salah satu cara agar karyawan IPTN mampu memenuhi apa
yang menjadi sasaran IPTN adalah dengan memberikan suatu
program pelatihan baik program yang sifatnya umum, maupun
program yang sifatnya khusus.
Dalam upaya pencapaian target penerbangan perdana N-250 salah satu eselon IPTN yaitu eselon QA (Quality
Assurance) mengadakan suatu program pendidikan dan
pelatihan untuk karyawannya. Dasar utama diadakannya
Program Pendidikan dan Pelatihan Gugus Tugas Inspektor
N-250 ini adalah untuk mengantisipasi meningkatnya
pekerjaan di setiap lini yang menjadi tanggung jawab QA
Sehingga tujuan program ini adalah selain untuk menambah
kemampuan dan keahlian karyawan, juga agar karyawan
peserta pelatihan mampu melaksanakan pekerjaannya di
semua lini.
Dalam penelitian ini penulis akan meneliti hubungan
antara pelaksanaan program pelatihan dengan perilaku
kerja karyawan. Karena salah satu dari tujuan pelatihan
adalah memperbaiki perilaku kerja karyawan dalam mendukung
pencapaian prestasi kerja yang baik.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metoda
deskriptif dan analisis dan dalam pengumpulan datanya,
penulis memperoleh dari perusahaan, wawancara dengan
pihak yang berwenang dan dengan penyebaran kuesioner.
Di dalam mengolah datanya, penulis menggunakan metoda
statistik Wilcoxon dan Rank Spearman. Uji Wilcoxon
digunakan untuk melihat apakah ada perubahan perilaku
kerja sebelum dan sesudah pelatihan. Karena salah satu
tujuan dari pelatihan adalah dapat memperbaiki perilaku
kerja karyawan. Dan uji Rank Spearman digunakan untuk melihat sampai sejauh mana program pelatihan ini
berpengaruh terhadap perilaku kerja.
Dari hasil olahan kuesioner, penulis menyimpulan
bahwa, dalam uji Wilcoxon perilaku kerja karyawan menjadi
lebih baik setelah mengikuti program pelatihan. Dan dalam
uji Rank Spearman, didapat hubungan yang kuat antara
program pelatihan dengan perilaku kerja karyawan sesudah
pelatihan yaitu dengan hubungan sebesar 0,81801833.
Untuk melihat sejauh mana program pelatihan berpengaruh
terhadap perilaku kerja adalah dengan determinasi.
Determinasi yang diperoleh adalah sebesar 66,9153988%,
yang artinya besarnya pengaruh program pelatihan terhadap
perilaku kerja karywan adalah sebesar 66,9153988% dan
sisanya adalah faktor lainnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2175 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain