Computer File
Suatu tinjauan mengenai pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan bagian operasional pada PT. Panasia Filament Inti
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mencapai
tujuan itu diperlukan faktor-faktor produksi yang bisa mendukung aktivitas-aktivitas
perusahaan. Salah satu faktor produksi yang penting adalah sumber daya manusia.
Sumber daya manusia ini perlu dikembangkan sehingga dapat menyumbangkan
prestasi kerja secara optimal untuk menunjang operasi perusahaan secara lebih
efisien dan efektif
Seorang karyawan akan menunjukkan prestasi kerja yang optimal bila dia
punya motivasi di dalam dirinya untuk melaksanakan pekerjaannya. Motivasi dalam
diri seorang karyawan akan muncul bila kebutuhan-kebutuhan (needs)nya terpenuhi.
Untuk memenuhi salah satu kebutuhan yang mendasari motivasi seorang karyawan,
maka perusahaan melaksanakan penilaian prestasi kerja bagi para karyawannya.
Perusahaan perlu memperhatikan pentingnya pelaksanaan penilaian prestasi
kerja yang baik sehingga dapat memotivasi karyawannya. Dengan demikian para
karyawan dapat memperoleh informasi mengenai prestasi kerja yang telah mereka
sumbangkan bagi perusahaan dan prestasi kerja yang diharapkan perusahaan. Selain
itu hasil penilaian prestasi yang baik berguna untuk mengambil keputusan-keputusan
lain secara adil, misalnya keputusan promosi, transfer atau keputusan dalam hal gaji.
Hal ini akan memberikan kepuasan bagi karyawan karena mereka merasa bahwa
prestasi kerja mereka dihargai sesuai dengan prestasi kerja yang telah mereka
sumbangkan bagi perusahaan sehingga karyawan akan lebih termotivasi untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya untuk bekeja lebih sesuai
dengan prestasi yang diharapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan pengaruhnya terhadap
motivasi kerja karyawan bagian operasional pada PT. Panasia Filament Inti.
Metoda penilaian prestasi kerja yang digunakan adalah berdasarkan masa
lampau yaitu dengan menggunakan metoda rating scale yang telah disempurnakan.
Metode tersebut menjabarkan lebih lanjut unsur-unsur penilaian prestasi
(performance factor) yang akan dievaluasi. Pejabat penilai di PT. Panasia Filament
Inti adalah pimpinan langsung dari karyawan yang dinilai (supervisor) sebagai
penilai dan pimpinan langsung dari penilai (ass. section manager) sebagai
pemeriksa. Penilaian prestasi kerja dilaksanakan secara periodik setiap enam bulan
sekali.
Untuk mendapatkan analisa secara kuantitatif, dilakukan penelitian terhadap
100 orang karyawan operasional PT. Panasia Filament Inti sebagai sampel yang
diambil secara random dari populasi sejumlah 1187 orang. Metoda yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif. Untuk mengolah data-data berskala
ordinal yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, penulis menggunakan analisa
statistik dengan metoda koefisien korelasi Rank Spearman (rs) dan koefisien
determinasi.
Dari basil perhitungan diperoleh koefisien korelasi (rs) sebesar 0,882272167
yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel X (pelaksanaan penilaian prestasi kerja) dengan variabel Y (motivasi kerja) sangat kuat dengan arah hubungan
yang positif atau searah yaitu kenaikan atau penurunan pelaksanaan penilaian
prestasi kerja akan menyebabkan kenaikan atau penurunan motivasi kerja karyawan.
Sedangkan koefisien determinasi adalah sebesar 77,84041767% yang berarti bahwa
pengaruh pelaksanaan penilaian prestasi kerja terhadap motivasi kerja karyawan
pada bagian operasional di PT. Panasia Filament Inti adalah sebesar 77,84041767%
sedangkan sisanya sebesar 22,15958233% adalah pengaruh faktor-faktor lain di luar
penelitian ini.
Sampai sejauh ini pelaksanaan penilaian prestasi kerja sudah baik sehingga
sangat mempengaruhi motivasi kerja karyawan operasional di PT. Panasia Filament
Inti. Meskipun demikian penulis menyarankan supaya pihak perusahaan lebih
memperhatikan proses penilaian dimana penilai jangan hanya menuntut prestasi yang
baik dari bawahamrya (karyawan) tetapi lebih memberikan pengarahan, bimbingan
kepada bawahannya untuk mempertahankan prestasi kerja yang sudah baik dan
memperbaiki prestasi kerja yang kurang baik. Selain itu pembobotan perhitungan
absensi tidak boleh terlalu besar sehingga dalam kasus tertentu dapat menurunkan
motivasi kerja karyawan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2180 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain