Computer File
Pengaruh perkembangan bisnis apartemen terhadap kelayakan investasi perusahaan "X"
Perkembangan bisnis apartemen di Indonesia dewasa ini, ternyata sedikit-banyak
membawa pengaruh bagi bidang bisnis lainnya, khususnya yang memiliki
keterkaitan dengan sektor properti. Di antaranya adalah bisnis kitchen set yang
dijalankan oleh perusahaan X yang penulis teliti.
Pengaruh tersebut dapat berupa suatu kontribusi yang positif, tetapi tidak
mustahil justru mendatangkan kerugian bagi perusahaan, mengingat permintaan
akan produk turunan tersebut akan tergantung pada pasang-surut perkembangan
produk induknya, dalam hal ini adalah properti. Hal ini berlaku pula untuk produk
kitchen set yang dihasilkan perusahaan X. Karena perusahaan X mengandalkan
sektor properti, khususnya apartemen, sebagai segmen pasar yang utama; maka
tinggi-rendahnya permintaan produk kitchen set ini akan ditentukan oleh siklus
pertumbuhan bisnis apartemen itu sendiri.
Namun perusahaan kurang memperhatikan kecenderungan yang teriadi
dalam perkembangan bisnis properti. Hal ini tercermin dalam rencana penjualan
yang akan dijalankan perusahaan. Perusahaan tampaknya tidak memperkirakan
bahwa booming bisnis apartemen ini akan segera berlalu dalam dua hingga tiga
tahun mendatang. Hal ini tercermin dalam jumlah unit apartemen yang ditawarkan
pada tahun 1997. Dibandingkan dengan tahun 1996, saat bisnis ini masih berada
dalam kondisi booming, penawaran apartemen tahun 1997 mengalami penurunan
sebesar 4868 unit. Penurunan ini terutama disebabkan karena penawaran unit
apartemen sangat tinggi, sedangkan permintaan masyarakat tidak sebanyak
penawaran yang ada. Akibatnya terjadi kelebihan suplai. Selain itu, berdasarkan
suatu penelitian yang pernah dilakukan oleh sebuah perusahaan konsultan properti,
masyarakat umumnya membeli unit apartemen dengan tujuan investasi, bukan untuk menempatinya. Ini berarti situasi persaingan dalam bisnis penyewaan apartemen
menjadi semakin ramai. Kondisi ini tentunya memperburuk ketidakseimbangan yang
telah terjadi antara penawaran dan permintaan karena jumlah unit apartemen yang
ditawarkan terus bertambah sedangkan permintaan cenderung tetap. Situasi ini
tentunya tidak menguntungkan para investor untuk tetap menanamkan modalnya
dalam bisnis apartemen. Oleh karena itu penawaran apartemen mulai menurun setok
tahun 1997.
Sebagai konsekuensi dari penurunan tingkat penawaran apartemen tersebut,
permintaan kitchen set dari sektor apartemen pun akan mengalami perubahan pula.
Padahal dalam rencana penjualan perusahaan, tingkat penjualan yang direncanakan
untuk segmen apartemen ini masih tetap tinggi hingga umur ekonomis investasi
berakhir. Bila rencana ini tetap dijalankan, tentunya dapat menyulitkan perusahaan
dalam menjual produknya di masa yang akan datang karena segmen utama yang
dilayani ternyata tidak mampu menyerap produk yang ditawarkan. Dengan demikian
berarti rencana perusahaan tersebut tidak relevan lagi dalam mendukung
pencapaian tingkat keuntungan yang diinginkan meskipun berdasarkan penilaian
yang dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio profitabilitas serta metode
penilaian investasi seperti : Net Present Value, Profitability Index, dan Internal Rate of
Return; investasi yang dijalankan perusahaan X ini dapat dikatakan layak dan
menguntungkan.
Oleh karena itu perlu disusun suatu rencana penjualan yang baru, yang
memperhatikan perkembangan bisnis properti, baik sektor apartemen maupun sektor
properti lainnya, serta memperhatikan pula faktor pendayagunaan kapasitas produksi
yang optimal agar efisiensi produksi dapat ditingkatkan. Dengan demikian diharapkan
tingkat keuntungan yang diinginkan dapat tercapai. Rencana yang baru tersebut diwujudkan rnelalui cara diferensiasi segmen
pasar (diferentiated market) diferensiasi produk (product differentiation). Dengan
dilakukannya diferensiasi tersebut, ternyata investasi mampu rnenghasilkan Return on
lnvestment di atas 35% dan nilai Net Profit Margin melebihi 10% meskipun target Net
Profit Margin sebesar 15% masih belum tercapai. Bila dibandingkan dengan rencana
penjualan sebelumnya yang menghasilkan rata-rata NPM dan ROI masing-masing
sebesar 8% dan 30%. keuntungan yang dihasilkan melalui, penerapan rencana
penjualan yang baru ini jelas lebih tinggi.
Uraian di atas memperlihatkan bahwa perkembangan bisnis properti,
khususnya apartemen, memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi profitabilitas
perusahaan. Oleh karena itu disarankan agar perusahaan lebih memperhatikan
faktor eksternal yang memiliki pengaruh cukup besar bagi kelangsungan bisnis yang
dijalankannya, supaya tujuan dan sasaran yang diinginkan dapat tercapai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2188 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ JEN p/94 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain