Computer File
Peranan segmen perilaku dalam menetapkan efektivitas strategi house brand yang dilakukan oleh Hero Supermarket Pasundan Plaza Bandung
Pada awalnya orang-orang hanya mengenal pasar tradisional untuk
memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya perkembangan jaman dan teknologi,
sekarang semakin banyak orang yang memenuhi kebutuhannya dengan
berbelanja di supermarket, atau di Indonesia dikenal juga dengan nama pasar
swalayan.
Dengan semakin besamya minat konsumen untuk berbelanja di
supermarket, merupakan akibat yang positif bagi para pengusaha. Tetapi hal itu
juga membawa akibat yang negatif, karena dengan demikian persaingan menjadi
semakin ketat. Oleh karena itu para pengusaha supermarket harus dapat
mempertahankan atau bahkan memperluas pangsa pasarnya. Namun dengan
besarnya pasar yang ada, mereka dapat berusaha untuk meraih konsumen dari
segmen-segmen tertentu saja atau kombinasi dari beberapa segmen.
Untuk dapat memberi kepuasan kepada konsumennya, masing-masing
supermarket berusaha menerapkan strategi pemasaran di dalam menjalankan
bisnisnya. Salah satu bentuk strategi yang mulai banyak dilakukan oleh
supermarket-supermarket di Indonesia adalah strategi pemberian merek sendiri
(house brand).
Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para
konsumen yang berbelanja di Hero Supermarket Pasundan Plaza dan dengan mengadakan wawancara baik dengan pengurus di Hero Supermarket dan para
konsumennya.
Analisa yang diunakan adalah analisa Rank Spearman dan Kruskal-Wallis.
Analisa Rank Spearman digunakan untuk menguji kuat lemahnya
hubungan antara segmen pasar konsumen berdasarkan perilaku dan strategi
house brand.
Analisa Kruskal-Wallis digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
sedans rata-rata pengaruh yang diberikan oleh segmen perilaku terhadap
efektivitas strategi house brand.
Selanjutnya untuk mengetahui urutan besarnya pengaruh yang diberikan oleh
masing-masing atribut, dilakokan suatu uji lanjut.
Dan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan antara
segmen pasar konsumen berdasarkan perilaku dengan strategi house brand dan
hubungannya adalah kuat. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,55. Artinya
semakin baik tanggapan konsumen berdasarkan segmen perilaku akan semakin
efektif strategi house brand yang dilakukan oleh Hero Supermarket.
Selanjutnya dari perhitungan Kruskal-Wallis, H yang diperoleh sebesar
301,14. Dengan a = 5%, Ho ditolak; artinya secara rata-rata terdapat paling sedikit
satu atribut dari Segmen Perilaku yang berbeda dalam mempengaruhi efektivitas
Strategi House Brand. Dari uji lanjut yang dilakukan, dapat diketahui urutan besarnya pengaruh yang
diberikan oleh masing-masing atribut adalah :
1. Status Pemakai
2. Status Kesetiaan
3. Sikap Terhadap Produk
4. Tingkat Pemakaian
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2211 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HAR p/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain