Computer File
Pengaruh harga pokok penjualan terhadap profitabilitas pada real estate PT. X
Pembangunan jangka panjang di Indonesia bertujuan untuk menciptakan
landasan yang kuat bagi Bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang di atas
kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Garis-garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) pada bab IV. F tentang Kebijaksanaan
Pembangunan Lima Tahun Keenam, menekankan bahwa pembangunan perumahan dan
pemukiman dilanjutkan dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas hunian, lingkungan
kehidupan, pertumbuhan wilayah dengan memperhatikan keseimbangan antara
pengembangan pedesaan dan perkotaan, memperluas lapangan kerja serta
menggerakkan kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan peningkatan dan
pemerataan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Objek penelitian penulis yaitu PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang real estat. PT. X memperoleh ijin usaha untuk mengelola tanah seluas 150.000
m2. Bagian tanah seluas 59.960,8 m1 dipergunakan untuk sarana dan prasarana,
sedangkan tanah seluas 62.212 m2 merupakan luas tanah terbangun. Koefisien Dasar
Bangunan adalah seluas 89.971,2 m2.
Pada akhir tahun 1993, luas tanah proyek efektif yang dimiliki oleh PT. X adalah
seluas 65.848,80 m2 dengan jumlah biaya Rp 18.195.309.618. Sampai dengan 31
Desember 1994, PT. X masih memiliki sisa tanah proyek seluas 21.494 m2 dan selisih karena beda ukur seluas 1.221 m2. Jadi total tanah proyek yang masih tersedia (efektif)
adalah seluas 22.715 m2.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh harga pokok penjualan kaveling per meter persegi terhadap profitabilitas
penjualan unit bangunan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Analisa dilakukan
dengan cara melakukan observasi terhadap data selama dua tahun. Analisa tersebut
dilanjutkan dengsn evaluasi bagaimana pengaruh perubahan harga pokok kaveling per
meter persegi terhadap tingkat profit yang diperoleh PT. X.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa harga pokok penjualan
kaveling per meter persegi berpengaruh terhadap profitabilitas penjualan unit
bangunan. Dengan harga pokok penjualan kaveling per meter persegi yang meningkat
sebesar 9,71%, dapat terjadi peningkatan serta penurunan tingkat profit yang diperoleh
dari hasil penjualan bersih kaveling + bangunan.
Peningkatan terjadi karena profit yang ditetapkan untuk kaveling + bangunan juga meningkat dan PT. X tidak memberikan banyak harga khusus untuk pembeli-pembeli
tertentu. Sedangkan penurunan dapat terjadi karena PT. X terlalu banyak
memberikan harga khusus kepada pembeli atau pun karena tidak terjadi penjualan pada
tahun berikut. Tidak terjadinya penjualan kaveling + bangunan dapat disebabkan
karena memang pada tahun tersebut tidak terjadi transaksi penjualan atau karena untuk type tertentu tidak ada pembangunan yang tentu saja diikuti oleh tidak terjadinya
transaksi penjualan.
PT. X sebaiknya juga mempertimbangkan terlebih dahulu tingkat profit yang
ingin dicapai sebelum memberikan harga khusus dan ada baiknya bila PT. X tidak
terlalu meningkatkan harga pokok penjualan kaveling per meter persegi untuk tahun
yang akan datang (diasumsikan biaya operasional tetap) agar profit yang diraih dapat
meningkat atau setidaknya tetap.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2235 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HAN p/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain