Computer File
Analisis terhadap pelaksanaan pengendalian mutu dalam pembuatan kemeja pria di PT. F. Bandung
Dengan semakin banyaknya peluang dalam dunia usaha,
mengakibatkan persaingan di kalangan industri semakin
meningkat dan ketat. Oleh karena itu kalangan dunia usaha
terutama perusahaan manufaktur harus berusaha untuk dapat
menghasilkan produk dengan mutu yang baik, sehingga masalah
pengendalian mutu menjadi faktor yang sangat penting untuk
dikaji lebih lanjut.
Pengendalian mutu adalah kegiatan untuk memastikan
apakah spesifikasi produk yang telah ditetapkan sebagai
standar dapat tercermin dalam produk atau hasil akhir.
Dengan kata lain pengendalian mutu mempunyai usaha untuk
mempertahankan mutu suatu barang yang dihasilkan agar sesuai
dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan.
Perusahaan perlu merumuskan kebijakan dalam hal mutu
melalui siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action). Pada tahap PLAN
yaitu merencanakan mutu yang bagaimana yang sesuai dengan
keinginan konsumen. Tahap DO menjalankan proses produksi
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tahap CHECK
hasil produksi dibandingkan dengan spesifikasi yang telah
ada apakah cacat ataukah tidak dimana semua barang dicek dan
semua penyimpangan yang terjadi dilakukan pencatatan. Dan
tahap ACTION hasil perbandingan ini dipergunakan sebagai
umpan balik untuk para pelaksana sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan untuk produksi selanjutnya. Keempat tahap
tersebut yang melandasi penelitian ini dimana rangkaian
tindakan ini harus dilaksanakan seoara terus menerus dan
berkesinambungan.
Untuk tujuan tersebut, penulis melakukan penelitian
pada perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang garmen
atau pakaian jadi, dengan menitikberatkan pada pembuatan
kemeja pria merek Lev. Penulis pada kesempatan ini
mengadakan pengamatan langsung ke perusahaan dan melakukan
wawancara terhadap manajer dan karyawan yang berkaitan
langsung dengan masalah yang diteliti. Dalam melakukan
pengendalian mutu penulis akan mencari faktor-faktor
penyebab terjadinya cacat produk dalam keseluruhan proses
produksi dan cara-cara mengatasinya.
Mula-mula spesifikasi produk ditentukan oleh konsumen
kemudian setiap pelaksanaan proses produksi pembuatan kemeja
diperiksa apakah sesuai dengan spesifikasi yang ada, lalu
diteliti faktor-faktor penyebabnya. Untuk memudahkan
penelitian, penulis dalam hal ini menggunakan beberapa alat
bantu diantaranya adalah Lembar pemeriksaan atau checksheet
untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah cacat yang terjadi,
diagram pareto untuk mengetahui jenis cacat apa yang paling
dominan pada setiap proses, dan diagram sebab akibat atau
fishbone diagram untuk mendeteksi sebab-sebab dari setiap
cacat yang terjadi. Jenis cacat yang dominan atau paling banyak terjadi
adalah warna kain belang pada bagian pemeriksaan bahan, tepi
kain untuk batas keliman dipotong terlalu pendek pada bagian
cutting, jahitan keluar dari batas lipatan kain pada bagian
sewing, adanya bercak pada bagian proses finishing, setelah
dilakukan inspeksi akhir cacat terbesar yang muncul yaitu
cacat jahitan, dan kemeja kurang terkemas rapi pada bagian
pengepakan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor
penyebab terjadinya cacat adalah faktor material, manusia,
mesin dan peralatan, metoda, dan lingkungan. Namun faktor
yang sering muncul menyebabkan oacat yaitu material atau
bahan baku, sumber daya manusia, mesin, dan metoda sedangkan
lingkungan sangat kecil peranannya.
Dengan dilakukannya pengendalian mutu dapat membantu
perusahaan dalam menganalisa penyebab cacat produk dan juga
dapat melakukan usaha-usaha perbaikan sebagai upaya
mengatasi penyebab cacat tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2257 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain