Computer File
Analisa waktu setup Dies Stirwand untuk mempengaruhi tingkat penggunaan mesin press Amino 1200 pada PT. German Motor Manufacturing di Cibinong
Menghadapi era perdagangan bebas AFTA tahun 2003, Indonesia harus mempersiapkan industri dalam negerinya dengan baik untuk dapat bersaing. Untuk industri otomotif, Indonesia belum memiliki perusahaan yang benar-benar tangguh untuk menghadapi persaingan di pasar bebas.
Untuk dapat bersaing di pasar, industri otomotif harus benar-benar efisien. Baik dalam bidang disain, produksi, penjualan dan pelayanan purna jual harus menerapkan prinsip efisiensi. Agar harga dapat ditekan semurah mungkin. Untuk mencapai efisiensi produksi otomotif yang paling penting harus diperhatikan adalah efisiensi produksi. Perusahaan harus benar-benar memanfaatkan kapasitas pabrik secara maksimal.
PT German motor yang memproduksi kendaraan merk Mercedes-Benz, lisensi Jerman, baru meluncurkan jenis kendaraan truk kategori 5,1- 10,0 ton dengan nama MB 700. PT GMM memproduksi 45% dari part yang dikandung dari MB 700.
Produk MB 700 tidak laku di pasar. Setelah diselidiki yang terjadi adalah seringnya keterlambatan pengiriman barang ke tangan konsumen. Hal ini disebabkan perusahaan tidak dapat memproduksi MB 700 sesuai dengan rencana.
Rencana produksi yang disesuaikan dengan kapasitas perusahaan tidak pernah sesuai. Standar waktu yang ditetapkan perusahaan untuk machine utilization (tingkat penggunaan mesin) hal ini tidak akan mungkin terjadi. Untuk itu perlu diamati faktor-faktor yang mempengaruhi machine utilization.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Machine utilization (penggunaan mesin) adalah: Set-up time dan production processing.
Production processing sangat dipengaruhi oleh Production figures per month, Quantity per unit, stroke dan stroke time. Keempat faktor tersebut dipengaruhi oleh permintaan dan kebijaksanaan perusahaan.
Sedang waktu set-up dipengaruhi oleh jumlah pemasangan cetakan dan lamanya pemasangan cetakan. Untuk jumlah pemasangan cetakan telah ditetapkan perusahaan dengan berdasarkan kemampuan mesin itu sendiri. Sedang untuk lamanya pemasangan cetakan (set-up) sering tidak sesuai dengan waktu standar yang ditetapkan.
Hal ini disebabkan:
1. Operator yang melakukan setup bekerja secara first come first serve, mereka melakukan pekerjaan apa yang ada di dekat mereka, tanpa pengurutan kerja yang benar.
2. Set-up yang dilakukan tidak dibagi menjadi eksternal dan internal set-up. Mesin harus diberhentikan dahulu baru kemudian melakukan set-up.
3. Waktu standar stroke time yang terlampau cepat. Karena hanya mempertimbangkan kemampuan mesin melakukan press, tanpa mempertimbangkan pemasangan material pada cetakan.
Pemecahan yang penulis ajuksn sebagai saran untuk masalah-masalah di atas
adalah:
1 . Operator harus bekerja dengan memperhatikan urutan kerja yang benar. Hingga arus pekerjaan selalu lancar.
2 . Set-up dibagi menjadi eksternal dan internal set-up. Agar waktu total setup dapat berkurang.
3 . Harus menyesuaikan waktu standar stroke time dengan kenyataan yang terjadi di lapangan dengan mempertimbangkan faktor pemasangan material pada cetakan.
Dengan demikian kapasitas mesin dapat diprediksi secara tepat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2260 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain