Computer File
Peranan analisa biaya pemasaran berdasarkan produk dalam meningkatkan kontribusi laba per produk pada PT Coca-Cola Tirtalina Bottling Company - Unit Jawa Barat
Tidak dapat disangkal lagi, pada jaman yang semakin berkembang ini kebutuhan akan
consumer goods semakin meningkat. Kecenderungan ini tentu saja tidak luput dan
pengamatan para produsen yang dengan segera mendirikan perusahaan-perusahaan baru
ataupun memperluas usahanya guna memenuhi permintaan masyarakat tersebut. Sejalan
dengan perkembangan itu, tanpa disadari tingkat persaingan menjadi semakin tinggi. Setiap
perusahaan berusaha untuk memaksimalkan laba. Cara yang ditempuh juga bermacam-macam, misalnya dengan meningkatkan volume penjualan. Untuk itu diperlukan adanya keahlian pemasaran dan pembinaan jaringan pemasaran. Tindakan awal yang perlu dilakukan
perusahaan sebelum melakukan produksi adalah bagaimana memasarkan hasil produksinya
tersebut. Tanpa keahlian pemasaran, barang-barang yang dihasilkan tidak dapat dijual dengan
memadai.
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan
kebutuhan yang mum terpenuhi dan mengukur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar
target mana yang paling baik untuk dilayani oleh perusahaan dan menentukan berbagai
produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut Disamping diperlukan
jaringan pemasaran yang luas dengan biaya yang seminimal mungkin, harus diperhatikan pula
bagaimana efektivitas biaya pemasaran yang dikeluarkan terhadap penjualan produk-produknya.
Dalam menentukan pada produk-produk maka perusahaan harus memusatkan
usaha-usaha pemasarannya dapat dilakukan melalui analisa kuantitatif. Data pemasaran dikumpulkan dan kemudian dianalisa dengan maksud agar usaha-usaha dapat diarahkan pada
segmen-segmen yang paling menguntungkan, agar laba perusahaan dapat meningkat.
PT Coca-Cola Tirtalina Bottling Company - Unit Jawa Barat yang merupakan salah
satu perusahaan pembotolan dan pendistribusian minuman ringan dengan merek jual
internasional, mau tidak mau ikut terlibat dalam kegiatan persaingan dengan industri
sejenisnya. Akibatnya, perusahaan harus memiliki suatu stategi yang tepat dalam kegiatan
pemasarannya. Haruslah diutamakan tercapainya suatu penghematan biaya tanpa
mengabaikan tujuan kegiatan pemasaran perusahaan, karena hal itu merupakan syarat bagi
pemenuhan tujuan pemasaran secara keseluruhan yaitu perolehan laba. Banyak jalan yang
harus ditempuh dan banyak tantangan yang perlu dihadapi, tetapi tidak dapai dielakkan lagi
bahwa kegiatan pemasaran haurs tetap terkendali. Kondisi tersebut berarti jumlah penjualan
yang besar disertai dengan biaya pemasaran yang wajar.
Perusahaan dapat mangetahui apakah biaya pemasaran yang dikeluarkannya wajar,
yaitu dengan cara melakukan analisa biaya pemasaran. Analisa biaya pemasaran merupakan
suatu analisa untuk menentukan kebijaksanaan pemasaran yang akan dipilih setelah
mengadakan studi terinci tentang biaya pemasaran. Analisa dapat dilakukan menurut jenis
produk, wilayah pemasaran, kelompok penjual, atau dapat pula berdasarkan besar pesanan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi analisa biaya pemasaran menurut jenis
produk yang dipasarkan perusahaan. Analisa ini dapat digunakan oleh perusahaan karena
perusahaan memproduksi dan mendistribusi beberapa jenis produk, selain itu melalui analisa
ini perusahaan dapat melihat potensi setiap produk yang dianalisa, yaitu produk mana yang
dapat memberikan kontribusi terbesar bagi perusahaan dan produk-produk mana yang tidak dapat memberikan kontribusi secara layak dan setelah itu manajemen dapat mengarahkan
usaha pemasaran dangan sebaik mungkin.
Dalam melakukan analisa biaya pemasaran, perusahaan tidak dapat lepas dari
kendala-kendala terutama yang berkaitan dengan sifat-sifat biaya pemasaran itu sendiri.
Kendala-kendala tersebut misalnya keanekaragaman jenis dan banyaknya jumlah kegiatan
pemasaran yang dilakukan, adanya variabel yang tidak terkontrol yang dihadapi oleh kegiatan
pemasaran, serta terjadinya masalah pengukuran efisiensi.
Analisa biaya pemasaran yang penulis terapkan pada PT Coca-Cola Tirtalina Bottling
Company - Unit Jawa Barat, menggunakan pendekatan marjin kontribusi. Pendekatan ini
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
1. Mengukur kontribusi yang dihasilkan setiap transaksi atau segmen yang sedang dianalisa
bagi laba perusahaan secara keseluruhan.
2. Mempermudah pembuatan keputusan manajemen karena biaya-biaya yang bersifat
variabel telah dipisahkan dan biaya-biaya yang tidak dipengaruhi fluktuasi penjualan.
3. Menghindarkan kesalahan-kesalahan dan pertentangan yang timbul karena alokasi biaya
dan karena metode alokasi.
4. Kesederhanaan aplikasi, karena biaya langsung biasanya dapat diidentifikasikan dengan
lebih mudah dibandingkan biaya total.
5. Data biaya dapat diperoleh dengan lebih cepat dan lebih mudah.
Dari hasil penelitan pada PT Coca-Cola Tirtalina Bottling Company - Unit Jawa Barat,
ternyata perusahaan belum melakukan analisa biaya pemasaran, sehingga kontibusi laba per
produk sulit diketahui. Penulis dapat menyimpulkan demikian karena perusahaan belum menggolongkan biaya pemasarannya ke dalam fungsi pemasaran dan juga belum melakukan
analisa biaya pernasaran berdasarkan jenis produk. Dari analisa yang penulis Iakukan, maka
persentase kontribusi marjin terhadap penjualan terbesar selama empat tahun berturut-turut
diperoleh dari hasil penjualan Postmix. Tetapi secara absolut marjin kontribusi Post-mix hanya
menghasilkan marjin kontribusi sebesar 0,29%. Yang mendominasi marjin kontribusi adalah
produk Sprite. Coca-Cola memiliki kenaikan persentase marjin kontribusi yang paling tinggi bila
ada kenaikan biaya pemasaran.
Hasil-hasil yang dicapai dalam analisa biaya pemasaran di atas sebenarnya
tergantung pada beberapa faktor intern, seperti pengidentifikasian biaya pemasaran ke dalam
fungsi-fungsi pemasaran, pemilihan dasar-dasar untuk alokasi biaya tidak langsung dan untuk
alokasi biaya kepada produk. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi
profitabilitas tiap produk.
Melihat manfaat yang diperoleh dengan melakukan analisa biaya pemasaran maka
sebaiknya perusahaan melakukan analisa berdasarkan jenis produk. Analisa tersebut dapat
membantu perusahaan dalam mengetahui kontribusi per produk.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2275 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ MUA p/95 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain