Computer File
Analisis pengaruh tiga rancangan kemasan baru senar raket tenis terhadap keputusan membeli konsumen pada PT. Pacific Sports Nusantara Bandung
Marketing muncul ketika orang memutuskan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka melalui pertukaran. Ini berarti, bahwa
pertukaran merupakan konsep yang melandasi pemasaran. Untuk dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut, harus ada
sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar. Segala sesuatu itulah yang
disebut sebagai produk, yang dapat merupakan sesuatu yang tangible
ataupun intangible.
Produk, yang merupakan salah satu dari 4Ps Marketing Mix mempunyai
elemen-elemen, seperti : product variety, quality, design, features, brand
name, packaging, sizes, services, warranties dan returns.
Pada masa sekarang, packaging (kemasan) telah menjadi suatu alat
pemasaran yang penting. Kemasan yang didesain dengan baik akan mampu
menciptakan nilai kemudahan bagi konsumen serta nilai promosional bagi
produsen. Kemasan telah menjadi sesuatu yang lebih berarti dan konsep
pengemasan telah menjadi bagian penting dari keberadaan ekonomi. Suatu
peradaban yang lebih kompleks dan standar hidup yang lebih tinggi,
menjadikannya perlu untuk memiliki kemasan yang lebih baik dan merupakan suatu bagian penting dari proses penjualan. Hal ini disebabkan
oleh pola perdagangan modern, khususnya metode penjualan swalayan.
Dalam mengembangkan kemasan yang efektif bagi suatu produk,
beberapa keputusan penting perlu diambil. Tugas pertama adalah
menetapkan konsep kemasan. Konsep kemasan akan mendafinisikan apa
yang harus dilakukan kemasan terhadap suatu produk. Apakah fungsi utama
kemasan adalah memberikan perlindungan yang superior bagi produk,
mamperkenalkan suatu cara membuka yang baru, memberikan indikasi
karakter tertentu dari produk atau perusahaan, atau suatu fungsi yang lain.
Harus juga dipertimbangkan elemen-elemen dari kemasan, seperti : size,
shape, materials, color, text dan brand mark.
Pentingnya masalah kemasan ini, tidak dapat dilewatkan, karena
berbagai fungsi yang dilakukannya dalam usaha menarik minat dan
memuaskan konsumen. Seperti halnya dengan merek (brand name),
kemasan dari suatu produk dapat mempengaruhi keputusan membeli
konsumen. Tujuan perusahaan mencoba membuat kemasan sendiri (tidak melalui
impor), adalah :
Agar harga produk di pasaran dapat lebih bersaing, karena biaya
keseluruhan dari produk dengan adanya kemasan dalam negeri tersebut,
relatif lebih rendah.
Dengan kemasan baru, produk yang ditawarkan terlihat sebagai produk
baru.
Supaya produk tampak lebih menarik, karena kemasan baru tersebut
dirancang sesuai dengan selera pasar dalam negeri.
Dengan mempertimbangkan ketiga tujuan di atas, diharapkan market
share perusahaan dapat meningkat.
PT. Pacific Sports Nusantara yang penulis teliti ini, baru pertama kalinya
mencoba membuat kemasan sendiri, dimana sebelumnya, kemasan yang
ada diimpor secara langsung bersama produknya dari Jerman untuk
kemudian dipasarkan di Indonesia. Dan untuk rancangan kemasan baru
yang berjumlah tiga buah ini, belum pernah ada research pasar yang
mendukungnya. Adapun hipotesa dari penelitian ini, adalah :
Terdapat hubungan antara rancangan kemasan dengan keputusan
membeli konsumen, dengan sub hipotesa sebagai berikut :
* Terdapat hubungan antara rancangan kemasan I dengan keputusan
membeli konsumen.
* Terdapat hubungan antara rancangan kemasan II dengan keputusan
membeli konsumen.
+ Terdapat hubungan antara rancangan kemasan Ill dengan keputusan
membeli konsumen.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada 43 orang responden yang penulis anggap berpotensi untuk menjadi
konsumen peralatan olahraga tenis, dalam hal ini senar raket yang
kemasannya penulis teliti. Para responden ini terdiri dari pelatih dan pemain.
Untuk meyakinkan hipotesa yang telah disebutkan diatas, maka penulis
menggunakan alat bantu statistika untuk diuji secara kuantitatif. Adapun uji
statistika yang dipakai adalah Korelasi Rank Spearman yang digunakan
untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara rancangan kemasan
sebagai variabel X (skala ordinal) dengan keputusan membeli konsumen
sebagai variabel Y (skala ordinal).
Y Besamya pengaruh variabel X terhadap variabel Y tersebut, dapat
diketahui melalui Koefisien Determinasi.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa :
* Rancangan kemasan I yang dibuat oleh perusahaan berpengaruh
sebesar 30,36 % terhadap keputusan membeli konsumen.
* Rancangan kemasan II yang dibuat oleh perusahaan berpengaruh
sebesar 43,82 % terhadap keputusan membeli konsumen.
* Rancangan kemasan III yang dibuat oleh perusahaan berpengaruh
sebesar 16,16 % terhadap keputusan membeli konsumen.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka rancangan kemasan II
merupakan kemasan yang paling berpengaruh terhadap keputusan membeli
konsumen, kemudian rancangan kemasan I dan terakhir rancangan kemasan III.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2281 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain