Computer File
Analisa pengendalian kualitas untuk mengatasi penyebab kegagalan hasil cuci cetak photo warna pada Photo Studio Solo, Pringsewu Lampung Selatan
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan perusahaan-perusahaan mampu untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang besar dan dengan kualitas yang baik, akibatnya persaingan juga semakin ketat. Apabila kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik, maka konsumen akan merasa puas. Sebaliknya, apabila kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak baik, maka konsumen akan beralih ke perusahaan lain, dan hal ini tentunya akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Oleh karena itulah, maka masalah pengendalian kualitas menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan lebih lanjut. Sebab dengan pengendalian kualitas yang baik, diharapkan perusahaan dapat menghasilkan produk sesuai dengan keinginan konsumen, sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan perusahaan dan dapat mengurangi tingkat kegagalan dalam proses produksi, yang berarti akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam menganalisa pengendalian kualitas ini, penulis akan mencari penyebab kegagalan pada proses cuci film dan proses cetak photo di Photo Studio Solo dan cara-cara untuk mengatasi kegagalan tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis pada lab cuci cetak berwarna, selain itu penulis jugamengadakan pengamatan langsung ke perusahaan dan melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan , khususnya bagian lab cuci cetak berwarna.
Untuk memudahkan penelitian, penulis mempergunakan beberapa alat bantu diantaranya diagram Pareto yaitu untuk mengetahui jenis kegagalan apa yang paling banyak terjadi pada masing-masing tahap proses produksi dan diagram tulang ikan yaitu untuk mengetahui sebab-sebab kegagalan. Dalam membahas sebab-sebab kegagalan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor manusia, mesin, metoda, material dan lingkungan. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya memperhatikan faktor manusia, mesin, metoda dan material saja, karena faktor lingkungan sangat kecil pengaruhnya.
Kegagalan produk yang lebih besar terjadi pada proses cuci film dibandingkan pada proses, cetak photo. Jenis-jenis kegagalan pada proses cuci film dari yang terbesar ke yang terkecil adalah adalah warna film terlalu pekat atau terlalu bening, pengeringan pada film tidak sempurna, filmnya rusak atau terbakar dan film tergores atau terlipat. Sedangkan jenis-jenis kegagalan pada proses cetak photo dari yang terbesar ke yang terkecil adalah warna hasil cetakan terlalu gelap atau terlalu pucat, warna hasil cetakan berbeda jauh dengan obyek aslinya, hasil cetakan berbayang (double), hasil cetakan terbakar (hitam total) dan ukuran cetak tidak sesuai dengan yang diminta konsumen.
Dari masing-masing proses. produksi tersebut, faktor penyebab kegagalan yang terbesar adalah faktor manusia, sehingga dalam pengendalian kualitas ini perusahaan lebih memperhatikan faktor manusia tersebut. Usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan kualitas berkaitan dengan faktor manusia adalah dengan memberikan pelatihan, pengarahan dan bimbingan kepada karyawan , sehingga karyawan bisa termotivasi untuk bekerja sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2308 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain