Computer File
Suatu analisa terhadap jumlah teller yang tersedia dengan pendekatan teori antrian serta perhitungan tingkat produktivitas teller pada PT. Bank Central Asia Cabang Pembantu Lembang
Dalam menciptakan dan menambah guna suatu barang dan jasa,
manusia melakukan kegiatan produksi. Pelaksanaan kegiatan produksi
memerlukan suatu usaha untuk mengelola faktor-faktor produksi agar
dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien, yaitu melalui usaha
manajemen produksi dan operasional.
Sejalan dengan meningkatnya perekonomian yang ditandai dengan
kegiatan industri yang makin berkembang, maka sarana pendukung
kegiatan industri tersebut juga harus berkembang dengan baik. Adapun
salah satu sarana pendukung tersebut adalah sektor perbankan.
Pada masa sekarang ini, persaingan di sektor perbankan amatlah
ketat. Agar dapat bersaing sebuah bank harus memiliki keunggulan
komperatif, yaitu dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
para nasabahnya dibandingkan dengan para pesaingnya.
Dalam melakukan kegiatan produksi, perusahaan memerlukan
berbagai macam input untuk menghasilkan sejumlah output. Salah satu
input yang terpenting untuk sebuah bank adalah teller. Untuk itu dalam sistem operasional sebuah bank, pihak manajemen
harus dapat membuat keputusan yang tepat mengenai jumlah loket teller
yang disediakan, karena dapat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan
bagi para nasabah dan tingkat produktivitas teller.
Jika pihak manajemen menyediakan loket teller dengan jumlah yang
besar agar setiap nasabah dapat terlayani dengan cepat, hal ini dapat
mengakibatkan timbulnya inefisiensi biaya dan dapat menurunkan tingkat
produktivitas teller. Sebaliknya apabila pihak manajemen menyediakan
jumlah loket teller yang terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah
permintaan, maka dapat menyebabkan antrian yang panjang, sehingga
dapat menimbulkan waktu tunggu bagi nasabah. Dalam jangka panjang
keadaan ini dapat merugikan pihak bank, karena nasabah akan pindah
dan mencari bank lain yang memberikan pelayanan lebih cepat.
PT. Bank Central Asia Cabang Pembantu Lembang yang berdiri
pada tahun 1989 juga tidak terlepas dari masalah ini, karena pada kondisi
saat ini dimana jumlah nasabah baru terus bertambah maka peran teller
dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk menciptakan kepuasan
bagi para nasabahnya sangatlah penting. Kemudian bagaimana jumlah
loket teller yang optimal yang harus disediakan oleh pihak bank per satuan
waktu agar nasabah tidak mengantri terlalu panjang serta untuk mengetahui tingkat produktivitas setiap teller saat ini jika dibandingkan
dengan bulan sebelumnya, mendorong penulis untuk mengadakan
penelitian.
Dari hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa jika
diperhitungkan dengan menggunakan teori antrian, jumlah teller pada loket
A dan loket B yang tersedia pada saat ini merupakan tingkat yang optimal,
namun pihak bank perlu meningkatkan intensitas pelayanan agar nasabah
yang berada dalam antrian dipertahankan sedikit mungkin. Demikian pula
dengan memperhitungkan produktivitas teller, maka jumlah teller yang ada
pada saat ini dirasa cukup untuk melayani nasabah yang datang setiap
harinya.
Walaupun jumlah teller saat ini telah optimal, pihak bank masih
perlu melakukan perbaikan-perbaikan lain yang berhubungan dengan
pelayanan kepada nasabahnya, sehingga PT. Bank Central Asia Cabang
Pembantu Lembang tidak hanya dapat bertahan hidup, tetapi juga dapat
mengembangkan diri selaras dengan perkembangan industri perbankan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2330 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain