Computer File
Peranan kebijaksanaan promosi dalam usaha meningkatkan hasil penjualan sepeda motor merek Suzuki pada PT. AXA
Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi Indonesia dari tahun 1994 ke tahun 1995, maka permintaan akan sepeda
motor pun meningkat. Hal ini membuka peluang bagi PT. X yang merupakan dealer
utama dari sepeda motor Suzuki di Bandung, yang kegiatannya adalah sales, services
dan menjual spare part sepeda motor Suzuki.
Maka dengan keadaan tersebut, PT. X berusaha untuk memanfaatkan
peluang yang ada. Namun selain peluang yang ada perusahaan juga sadar bahwa
adanya ancaman dari perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis. Oleh
karena itu maka perusahaan melakukan suatu strategi untuk dapat merebut peluang itu
dan meningkatkan penjualan dan market share yang ada.
Salah satu strategi yang diambil oleh perusahaan adalah dengan melaksanakan
kebijaksanaan promosi. Kebijaksanaan promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan
adalah terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion dan Public Relation.
Dari keempat alat promosi yang tersedia masing-masing alat promosi memiliki
kelebihan dan kekurangan yang dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang
lain. Sehingga penggunaan alat promosi secara bersamaan dengan tepat dapat
menghasilkan hasil yang lebih baik daripada penggunaan hanya satu alat promosi saja.
Kombinasi perbandingan biaya promosi dari total biaya promosi secara kasar yang
biasanya digunakan oleh perusahaan adalah:
1. Advertising 50%
2. Personal Selling 20%
3. Sales Promotion 25%
4. Public Relation 5%
Karena kegiatan promosi ini membutuhkan dana yang cukup besar maka
penulis ingin melihat hubungan antara peningkatan hasil penjualan dengan biaya
promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut teori hipotesa yang ada adalah "apabila biaya promosi meningkat maka hasil penjulan pun akan meningkat dan
sebaliknya". Untuk melihat hubungan tersebut penulis menggunakan metoda statistik
dengan rumus: Uji Normalitas Liliefors, Analisis Korelasi PearsonÂ’s atau Uji Korelasi
Rank Spearman, Koefesien determinan dan uji T satu sisi.
Dari hasil perhitungan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari Uji Normalitas Liliefors dapat disimpulkan bahwa data hasil penjualan
berdistribusi normal sedangkan data biaya promosi tidak berdistribusi normal.
Sehingga perhitungan selanjutnya harus mengunakan rumus Korelasi Rank
Spearman.
2. Uji korelasi Rank Spearman menghasilakan rs = 0,708695653 yang berarti adanya
hubungan yang kuat antara biaya promosi dan hasil penjualan.
3. Untuk perhitungan Koefesien Determinan menghasilkan R = 50,22% yang berarti
bahwa sumbangan dari biaya promosi terhadap hasil penjualan adalah sebesar
50,22%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya.
4. Sedangkan untuk Uji T satu sisi diperoleh hasil t = 4,71 yang berarti bahwa
hubungan yang terjadi antara biaya promosi dan hasil penjualan adalah positif
(apabila biaya promosi naik maka hasil penjualan cenderung akan naik dan
sebaliknya).
Dari kesimpulan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka penulis
menyarankan agar pelaksanaan kegiatan promosi yang ada di dalam perusahaan dapat
ditingkatkan dengan lebih baik, karena biaya promosi memiliki hubungan dan
sumbangan yang besar terhadap hasil penjualan yang terjadi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2382 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ GUN p/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain