Computer File
Pengaruh usaha promosi yang dilakukan terhadap persepsi dan minat tinggal konsumen pada Hotel Hasanah Regensi
Semakin ditingkatkannya dunia pariwisata di Indonesia, yang telah terbukti
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menghasilkan devisa negara
mendorong para investor untuk terjun dalam bisnis pariwiata, terutama dalam
pembangunan hotel.
Ditengah maraknya persaingan hotel-hotel yang baru dibangun, masing-masing
hotel harus memiliki kelebihan dan keunikan sendiri yang membedakannya
dengan hotel lain. Kelebihan dan keunikan yang dimilikinya harus dikomunikasikan
kepada calon konsumennya agar calon konsumen tertarik dan pada akhirnya
melakukan pembelian.
Promosi adalah cara sebuah perusahaan untuk berkomunikasi dengan
calon konsumen terutama target pasarnya. Menentukan positioning sebuah hotel
penting artinya, mengingat untuk melakukan promosi kita harus benar-benar
mengetahui image apa yang akan ditampilkan oleh perusahaan kepada target
pasarnya.
Usaha-usaha promosi yang dilakukan harus dapat mengkomunikasikan
secara jelas hal-h I a yang ingin ditonjolkan oleh perusahaan, agar tidak terjadi
kesalahan persepsi. Kesalahan persepsi dari konsumen terhadap suatu produk,
apalagi produk tersebut adalah jasa, yang tidak dapat dirasakan sampai konsumen
memutuskan untuk mencoba sangat merugikan bagi produk itu sendiri.
Kesalahan persepsi, akan menimbulkan keengganan bagi calon konsumen
untuk mencoba produk yang ditawarkan. Hal ini akan bertambah buruk jika
persepsi buruk satu orang konsumen disebarkan ke konsumen yang lain, sehingga
pada akhirnya akan membentuk rantai persepsi yang salah. Untuk memperbaiki
persepsi yang salah ini harus dilakukan promosi.
Dalam hal kasus Hotel Hasanah Regensi yang berusaha untuk menampilkan
nuansa Islam sebagai kelebihan yang dimilikinya dan memposisikan dirinya
sebagai sebuah hotel berbintang empat yang bernuansa Islam , penulis ingin
Menguji apakah “Jika promosi yang dilakukan tidak dapat mengkomunikasikan
perusahaan dengan baik, maka konsumen akan memiliki persepsi yang salah, tidak
sesuai dengan image yang ingin ditampilkan oleh perusahaan yang berakibat
langsung bagi minat konsumen untuk tinggal”.
Dalam penelitian ini penulis menempatkan promosi sebagai stimulus bagi
calon konsumen untuk menghasilkan sebuah persepsi yang pada akhirnya akan
membentuk minat calon konsumen terhadap Hotel Hasanah. Sumber data primer
didapatkan dari penelitian lapangan sementara data sekunder didapatkan dari
penelitian kepustakaan. Penulis memakai metoda kualitatif sehingga hasil
penelitian diiabarkan secara deskriptif.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa promosi yang dilakukan oleh hotel
Hasanah sudah baik sebatas pengetahuan masyarakat akan keberadaan Hasanah.
89% Responden mengetahui keberadaan Hasanah. Brand Awareness Hotel
Hasanah cukup baik, berada di urutan ke 8, diatas Papandayan dan Hyatt.
Positioning yang dilakukan oleh hotel Hasanah cukup tertanam di benak
konsumen; 41/‘0 responden mengatakan bahwa hotel Hasanah adalah hotel
bernuansa Islam dan 71% responden pasti akan memilih Hotel Hasanah jika
mengadakan kegiatan yang bernafaskan Islam. Hal menuniukkan bahwa Hasanah
dengan nuansa lslamnya sudah menjadi trade mark.
Penulis iuga mendapati para responden memiliki persepsi yang salah
mengenai Hotel Hasanah dengan nuansa lslamnya.
32% Responden beranggapan Hotel Hasanah adalah hotel Islam
89% Responden memiliki persepsi yang salah mengenai Hasanah secara
keseluruhan.84% Responden memiliki persepsi yang salah terhadap tamu yang berpasangan.
77% Responden menyatakan tidak bebas jika berada di Hotel Hasanah.
49% Responden beranggapan hotel Hasanah tidak memperdengarkan lagu
Barat.
Penulis juga mendapati bahwa minat responden untuk mengunjungi atau
menginap di Hasanah kurang, dalam hal ini untuk kelas hotel berbintang empat.
Secara garis besar penulis mengambil kesimpulan bahwa promosi bukan
hanya alat untuk menunjukkan bahwa saya ada!, tetapi promosi juga merupakan
sebuah usaha untuk memberikan informasi mengenai apa dan bagaimana
perusahaan, membentuk image atau citra perusahaan di mata konsumen, menarik
konsumen untuk melakukan tindakan pembelian sekaligus iuga untuk menuniukkan
eksistensi perusahaan. Tetapi di lain pihak promosi yang tidak tepat dapat
menjauhkan konsumen dari tindakan mengkonsumsi seperti yang diinginkan oleh
perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2442 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HAR p/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain