Computer File
Analisis terhadap program pendidikan dan latihan agen baru pada PT. AJ "X" Cabang Bandung
Bila seseorang akan mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang asing baginya, terasalah perlunya terlebih dahulu mempelajari cara bagaimana mengerjakan. Hampir tidak ada seseorang yang mampu melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik, jika tidak dipelajarinya terlebih dahulu. Bahkan walaupun pekejaan itu nampaknya mudah misalnya mengetik surat, orang yang belum mempunyai pengalaman akan mengalami kesukaran dalam melaksanakannya.
Memang seorang pegawai yang ditugaskan untuk menjabat sesuatu jabatan tertentu, sudah mempunyai pendidikan. Namun pegawai baru biasanya merupakan output dari pendidikan formal yang belum benar-benar siap untuk langsung terjun bekerja. Mereka perlu mengikuti program pendidikan dan latihan agar ilmu yang dimilikinya dapat sesuai untuk diterapkan pada pekerjaannya. Setelah itu mereka baru bisa menjadi tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti lebih memahami bagaimana cara-cara melaksanakan pekerjaan dan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
PT. Asuransi Jiwa (AJ) "X" yang mengandalkan agen sebagai pihak yang mewakili perusahaan untuk menjual produk asuransi kepada konsumen menyadari bahwa tanpa agen, perusahaan asuransi jiwa tidak akan bisa berhasil dengan baik.
Upaya yang ditempuh oleh PT. AJ "X" untuk menyiapkan agen agar memiliki kemampuan untuk meraih peluang pasar asuransi yang sedang berkembang,memiliki kemampuan untuk bersaing dengan agen dan perusahaan lain yang sejenis,serta memiliki kemampuan menciptakan upaya untuk mengatasi kendala dalam pemasaran asuransi jiwa, adalah dengan diberikannya program pendidikan dan latihan sebelum agen memulai pekerjaannya. Menyadari pentingnya program pendidikan dan latihan, PT. AJ "X" telah memiliki suatu departemen khusus program pendidikan dan latihan yang berada di kantor pusat Jakarta. Perusahaan juga memiliki tempat khusus untuk melaksanakan program pendidikan dan latihan yaitu di kantor, dalam hal ini kantor cabang Bandung.
Para pegawai akan berkembang lebih cepat dan lebih baik serta bekerja lebih efisien, bila sebelum bekerja mereka menerima latihan dahulu di bawah pengawasan seorang instruktur ahli. Pengajar program pendidikan dan latihan pada PT. AJ "X" berasal dari Departemen Pendidikan dan Latihan Pusat yang bertugas memberikan program pendidikan dan latihan, dan dibantu oleh orang-orang terpilih dari kontor cabang yang ahli dan berprestasi. Penulis menganalisis pengajar / instruktur telah baik sebab pengajar sudah terlatih, terbiasa, dan ahli dalam memberikan program pendidikan dan latihan. Begitu pula dengan yang diungkapkan dari hasil kuesioner yaitu seluruh peserta menyatakan pengetahuan instruktur akan materi program pendidikan dan latihan sangat baik dan selalu memberi kesempatan untuk bertanya. Mengenai persiapan instruktur dalam menyajikan materi dinilai baik oleh 91.67% peserta dan 87.50% peserta menyatakan instruktur mampu membangkitkan minat peserta dalam belajar dan berlatih.
Dalam melaksanakan program pendidikan dan latihan, PT. AJ "X" menggunakan metoda off-the-job yaitu terdiri dari kuliah, simulasi, praktek, dan main peran, dan metoda on-the-job yaitu job instruction training (on-the-job training) yang disesuaikan dengan materi yang diprogramkan. Hal ini dimaksudkan agar materi pelajaran yang diberikan dapat diterima oleh peserta program pendidikan dan latihan dengan baik. Selain itu merupakan usaha PT. AJ "X" untuk menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam program pendidikan dan latihan.
Isi dari program pendidikan dan latihan agen baru yang dilaksanakan pada PT. AJ "X" baik, karena sesuai dengan kebutuhan akan bekal pengetahuan yang diperlukan oleh seorang agen baru dalam melakukan pekerjaannya dan tujuan yang ingin dicapai.
Kriteria evaluasi agen pada PT. AJ "X" adalah berdasarkan jumlah aplikasi yang masuk dan besarnya agency credit yang diperoleh. Selanjutnya target diberikan secara kelompok / tim untuk dibagikan kepada masing-masing agen. Namun penetapan target ini tidak diterapkan secara kaku.
Efektivitas program pendidikan dan latihan agen baru pada PT. AJ "X" terlihat pada jawaban responden yang bereaksi positif terhadap program pendidikan dan latihan dan pencapaian target agen baru yaitu sekitar 30% peserta program pendidikan dan latihan dapat mencapai target agency credit dan jumlah aplikasi sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. Sedangkan 70% sisanya tidak dapat mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan. Namun hal ini tidak berarti mereka tidak berproduksi sama sekali, karena walaupun sedikit atau kurang aktif mereka tetap berusaha untuk berproduksi. Penyebab utama tidak tercapainya target adalah tekanan mental yang dihadapi agen baru ketika terjadi penolakan oleh calon klien. Selain itu target yang ditetapkan perusahaan cukup tinggi. Namun program pendidikan dan latihan yang diberikan telah menunjang untuk dapat mencapai target. Berdasarkan uraian di atas, penulis menganalisis program pendidikan dan latihan agen baru pada PT. AJ "X" cabang Bandung telah dilaksanakan dengan cukup baik dan cukup efektif.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2478 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain