Computer File
Peranan pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi dan tercapainya efisiensi biaya pada PT. X
Persaingan adalah ciri khas suatu industri yang dewasa ini sedang bersiap
diri untuk menghadapi tantangan globalisasi. Persaingan ini akan mendorong
setiap perusahaan yang berada dalam industri untuk mengembangkan dirinya agar
dapat mencapai suatu keunggulan kompetitif yang dapat mendukung
kelangsungan hidup perusahaannya. Sedangkan cara pengembangan yang
dilakukan pada umumnya adalah dengan meningkatkan efisiensi kerja
perusahaannya, baik dalam bidang pemasaran, keuangan, sumber daya manusia
maupun produksi. Karena itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk tents
mencari cara-cara yang dapat meningkatkan efisiensi kerjanya agar dapat
mencapai tujuan perusahaan.
Untuk mencapai suatu tingkat efisiensi yang optimal suatu perusahaan
perlu menyusun suatu rencana produksi yang efektif yang merupakan gambaran
dari rencana perusahaan secara keseluruhan. Rencana produksi yang baik akan
mendorong kelancaran proses produksi sehingga produk dapat dihasilkan tepat
pada waktunya sekaligus menghindari terjadinya pemborosan biaya yang
disebabkan oleh biaya tenaga kerja, biaya kehilangan penjualan karena produk
yang dihasilkan tidak mencapai target produksi dan biaya persediaan barang jadi
yang timbul sebagai hasil dari proses produksi. Salah satu faktor penting yang
mendukung terhadap pelaksanaan rencana produksi adalah bahan baku, karena
bahan baku sebagai unsur utama dalam proses produksi dapat mempengaruhi
kelancaran proses produksi itu sendiri. Pengendalian bahan baku dimulai dari
perencanaan jumlah bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi termasuk
kemungkinan terjadinya kegagalan dalam proses produksi. Keterlambatan
pengiriman bahan baku yang dilakukan oleh supplier akan meningkatkan
kebutuhan bahan baku yang dalam gudang. Sebaliknya jumlah persediaan yang
terlalu banyak akan mengakibatkan tingginya biaya persediaan yang harus
ditanggung perusahaan. Akibatnya perusahaan tersebut menjadi tidak efisien, dan
kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba. Pada akhirnya rencana
perusahaan tidak dapat dijalankan dengan baik.
Penelitian ini dilakukan pada PT. X yang bergerak di bidang industri
tekstil dimana lokasi pabrik dan kantornya terletak di Cisirung, Bandung.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda deskriptif analitis, sedangkan
teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian di lapangan berupa
wawancara dan pengamatan. Disamping itu dilakukan pula penelitian kepustakaan
untuk memperoleh data sekunder. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya
diproses dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
PT. X itu sendiri masih mengandalkan pengalaman dari pimpinan
perusahaannya dalam melakukan pemesanan bahan baku, sehingga dirasakan
keputusan tersebut belum optimal. Oleh karena itu penulis menggunakan model
persediaan deterministic dengan metoda perhitungan Economic Order Quantity
atau lebih dikenal EOQ untuk menentukan tingkat pemesanan yang paling
ekonomis. Pertama-tama penulis mengumpulkan data permintaan tahunan yang
merupakan hasil hasil kerja dari marketing perusahaan sekaligus mengumpulkan
informasi mengenai besarnya biaya- biaya yang relevan dalam persediaan seperti
biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan harga bahan bahu itu sendiri. Dari hasil
perhitungan kita akan memperoleh tingkat pemesanan paling ekonomis yang
sebaiknya dilakukan. Selanjutnya kita menghitung berapa persediaan pengaman
yang harus diiiki, untuk menjamin kelancaran proses produksi selama perioda
lead time. Kemudian kita menghitung titik pemesanan kembali, hal ini dilakukan
dengan maksud agar persediaan bahan baku yang ada di gudang tidak terlalu
banyak. Pada akhirnya kita menghitung besarnya biaya persediaan dari model
persediaan yang dilakukan tersebut. Karena keterbatasan waktu, maka penulis
hanya membahas pengendahan persediaan untuk bahan .baku benang polyester
rayon 20 / TR 20.
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan menunjukan bahwa
perencanaan dan pengendalian persediaan sangat penting. Maka kesimpulan yang
didapat adalah sebaiknya perusahaan mulai menggunakan metoda perhitungan
EOQ untuk mengendalikan persediaan bahan bakunya. Namun karena
keterbatasan dari setiap metoda maka dalam pelaksanaannya sebaiknya
digabungkan dengan kebijaksanaan dari pimpinan perusahaan berdasarkan situasi
yang dihadapi perusahaan saat ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2490 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain