Computer File
Peranan perubahan strategi perusahaan terhadap kinerja keuangan PT. Sasifa
Pemikiran tentang lingkungan yang selalu berubah membuat sebuah perusahaan penting senantiasa memiliki pemikiran yang integratif, sebab tanpa dasar pemikiran tersebut tidaklah mungkin perusahaan dapat berjalan dengan baik. Adalah kenyataan bahwa perusahaan melakukan hal-hal yang statis tanpa memperhatikan dan menindaki perubahan lingkungan eksternal tidak dapat bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat.
Memperhatikan dan menindaki perubahan lingkungan ini menjadi demikian penting manakala perubahan tersebut akan menjadi ancaman bagi perusahaan. Akan tetapi perubahan tersebut sekaligus dapat menjadi sebuah kesempatan bagi perusahaan bila perusahaan dapat memanfaatkannya dengan baik.
Perusahaan menemukan fakta bahwa besarnya aliran modal asing ke Indonesia merupakan beban hutang yang berat bagi bangsa ini. Pada saat hutang tersebut jatuh tempo, maka permintaan akan mata uang asing tersebut akan melonjak. Akibatnya kurs mata uang asing tersebut akan mengalami apresiasi. Apalagi sejak tanggal 14 Agustus 1997, pemerintah telah mengubah sistem moneter dari mengambang terkendali (Managed Float Monetary System) menjadi mengambang bebas (Free Float Monetary System) menyebabkan nilai tukar rupiah mengikuti hukum permintaan dan penawaran di pasar uang. Sejak saat itu, fluktuasi nilai tukar rupiah menjadi tak terkendali dan menampakkan kecenderungan bergerak ke level yang semakin rendah. Rendahnya nilai tukar rupiah ini memiliki dampak terhadap seluruh bidang perekonomian Indonesia. Belum lagi ditolaknya Letter of Credit dan dinaikkannya suku bunga SBI. Kebijakan ini membuat sektor bisnis tidak mampu menjalankan roda perekonomian secara wajar. Semua hal itu mengakibatkan mandegnya perekonomian. Karena perubahan lingkungan diatas membuat perusahaan memutuskan untuk merubah orientasi bisnisnya.
Untuk itu maka penulis berkeinginan untuk menganalisis peranan perubahan strategi perusahaan terhadap kinerja PT. SASIFA. PT. SASIFA adalah suatu entitas bisnis yang bergerak di bidang perdagangan ekspor-impor. Mayoritas barang yang diperdagangkan pada perusahaan ini adalah barang konsumsi rumah tangga. Tetapi ada kalanya perusahaan memenuhi permintaan suatu produk dari mitra bisnisnya yang merupakan barang-barang khusus seperti kayu, cendana, ekstrak tumbuhan, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini tindakan yang dilakukan penulis adalah melihat bagaimana posisi keuangan perusahaan secara vertikal dan horisontal dengan adanya pembahan strategi perusahaan ditengah berfluktuasinya nilai tukar rupiah, menganalisis bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan, dan menganalisis pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan sebagai akibat dari perubahan orientasi bisnisnya dari impor menjadi ekspor.
Analisis pengaruh perubahan strategi perusahaan terhadap kinerja keuangan PT. SASIFA ini didasarkan pada laporan keuangan PT.SASIFA dari periode 1996 sampai dengan periode 1998. Alat bantu yang digunakan penulis adalah analisis secara vertikal dan horisontal, juga analisis rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas.
Selama tahun 1996 sampai dengan 1998, seiring dengan terjadinya fluktuasi nilai tukar, maka penulis mengambil kurs rata-rata Rp. 2.388,00,- per Dollar US untuk tahun 1996, Rp. 3.670,- per Dollar US untuk tahun 1997 dan Rp. 10.700,- per Dollar US untuk tahun 1998.
Dari analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang di dalamnya terkandung unsur nilai tukar yang berubah sesuai dengan tahun tersebut, maka terlihat bahwa :
- Analisis secara vertikal memperlihatkan adanya kenaikan laba perusahaan dan asset perusahaan setiap tahun Perkembangan ini menunjukkan kecenderungan yang positif
- Analisis horisontal memperlihatkan adanya kenaikan total pendapatan sebesar 194,12% pada tahun 1997 dan 360,69% pada tahun 1998. Kenaikan ini bukan terjadi karena peningkatan volume penjualan tetapi lebih karena adanya apresiasi dollar US.
- Likuiditas dan solvabilitas PT. SASIFA memperlihatkan adanya kenaikan kinerja perusahaan terutama kebijakan perusahaan yang memilih penggunaan modal sendiri sebagai sumber pembiayaan terbesar bagi perusahaan.
- Sampai periode 1998, profitabilitas memperlihatkan adanya kenaikan, walaupun kenaikan secara riil menurun. Karena apresiasi Dollar yanz mencapai 4 kali lipat sedangkan volume penjualan tidak mengalami peningkatan bahkan mengalami penurunan sebagai akibat dari lesunya dunia usaha secara umum. Kelesuan ini sebagai akibat respon positif pelaku pasar pada deposito berbunga tinggi dan spekulasi mata uang asing khususnya Dollar.
- Penulis menemukan adanya pembagian deviden yang meningkat secara signifikan dari tahun 1997 dan 1998. Pembagian deviden ini merupakan akibat dari ketidakyakinan perusahaan atas kondisi sosial-politik yang tengah mengguncang Indonesia. Sehingga para pemilik lebih memilih memegang uang tunai daripada menanamkan kembali sebagai modal kerja.
Untuk melihat perkembangan yang riil tentang kinerja perusahaan. Penulis lalu menyesuaikan laporan keuangan perusahaan dengan nilai tukar yang ada pada tahun dasar. Dengan kata lain penulis menghilangkan faktor kurs yang mempengaruhi kinerja perusahaan secara drastis. Dengan mengetahui perkembangan riil ini manajer perusahaan diharapkan tidak terlalu bangga akan kinerja yang dicapai dengan memasukan unsur kurs yang pada saat itu tejadi secara tidak wajar. Maka dengan melakukan penghitungan ini :
- Likuiditas dan solvabilitas, terlihat adanya penurunan Net Working Capital sedikitnya 2% pada tahun 1997. Dan pada tahun 1998 rasio ini hanya berkisar 50% dari tahun 1996.
- Profitabilitas perusahaan yang dikaitkan dengan opersional perusahaan tidak memperlihatkan adanya perubahan yang berarti. Perubahan tersebut disebabkan faktor non-translation exposure yang mempengaruhi modal dan aktiva tetap. Pembebanan selisih kurs terhadap rasio ini tidak mempengaruhi rasio-rasio profitabilitas, karena perusahaan tidak mencatat rugi-laba kurs pada saat penjualan dan pembelian.
Secara umum adanya perubahan orientasi bisnis perusahaan sebagai akibat implementasi strategi perusahaan memiliki dampak yang menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan masih bisa meraih profit di tengah krisis yang melanda sebagian besar dunia bisnis. Hal ini bisa dicapai oleh perusahaan hanya karena perusahaan selalu tanggap dan sadar terhadap perubahan, dan segera mengimplementasikannya. Disini penulis menyarankan, untuk memperkecil resiko akan fluktuasi nilai tukar ini, perusahaan dapat menggunakan instrumen derivatives pada pasar uang. Instrumen derivatives yang ada di Indonesia hanyalah forwards. Forwards ini merupakan suatu kontrak untuk melakukan pembelian mata uang asing pada suatu periode tertentu di masa yang akan datang, dengan harga yang telah disepakati.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2676 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SUT p/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain