Computer File
Analisis perusahaan modal kerja terhadap likuiditas dan profitabilitas PT. X
Keadaan perekoncmian Indonesia yang memburuk sejak sekitar bulan Agustus 1997, dimana nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dollar US, dan terus terdepresiasi sampai pernah mencapai sekitar Rp 15.0000,00 per dollar, membawa dampak pada kegiatan usaha dari setiap perusahaan. Kegiatan usaha itu sendiri membawa dampak pada modal kerja perusahaan.
Penulis mengambil objek penelitian sebuah perusahaan, yaitu PT. X, yang bergerak dibidang jasa perdagangan, tepatnya sebagai distributor dari produsen biji plastik Y. PT. X ini dikatakan perusahaan jasa karena PT. X hanyalah memasarkan barang produsen Y dan mengurus pembayaran dari konsumen, dengan mendapatkan komisi dari produsen Y. PT. X tidak membuat kebijakan mengenai penjualan pada konsumen, yang menentukan adalah produsen Y dan disampaikan oleh PT. X pada konsumen.
Akibat dari depresiasi rupiah yang terus berlangsung dengan cepatnya, sejak bulan Agustus 1997 membuat pihak produsen mengubah kebijakan penjualannya Dimana semula penjudan seluruhnya dilakukan dengan cara kredit pada bulan agustus 1997 menjadi 90% kredit dan 10% tunai. Kemudian pada bulan Januari 1998 ketika rupiah semakin terdepresiasi kebijakan ini berubah kembali menjadi 70% tunai, 20 % kredit dan 10 % harus dengan pembayaran dimuka, namun atas kebijakan intern PT. X 10% penjualan yang harus dengan membayar dimuka, tidak disampaikan PT. X pada konsumen.
Akibat perubahan keadaan diatas penjualan dari PT.X menurun, namun karena nilai rupiah yang terdepresiasi sekitar 4-5 kali membuat nilai penjualan secara rupiah tidak menurun. Pada bulan Januari 97 misalnya penjualan secara rupiah adalah Rp 11.384.081.238, dengan kurs pada bulan akhir bulan Januari sebesar Rp 2.375 perdollar, maka kwantitas penjualan adalah 4.975.403, sedangkan pada bulan Januari 98 meskipun penjualan secara nilai rupiah adalah Rp 15.191.458.393, namun kurs pada saat itu adalah Rp 12.000 per dollar, maka terlihat bahwa penjualan secara kwantitas adalah menurun.
Kebijakan penjualan produsen Y yang berubah dua kali membuat komponen-komponen modal kerja kotor PT.X berubah, pada aktiva lancar posisi kas dan bank menjadi lebih besar, jika sebelumnya berkisar sekitar 1,1-1,4 milyar, setelah kebijakan penjualan berubah maka pos ini menjadi sekitar 1,8-2,8 milyar pada bulan Agustus - Desember 97, dan menjadi sekitar 2-3,milyar pada Januari - Oktober 98. Kemudian piutang dagang menurun menjadi 2 - 19 milyar pada bulan Januari - Oktober 98, sedangkan pada bulan Januari 97 - Desember 97 adalah 33 39 milyar. Lalu Deposito perusahaan dicairkan, uang muka pada produsen Y meningkat. Semua hal tersebut membuat aktiva lancar menurun. Kemudian pada pasiva lancar, hutang bank PT.X dilunasi dan hutang dagang menurun menjadi sekitar 2 - 18 milyar pada bulan Januari - Oktober 98, sedangkan pada bulan Januari - Desember 97 adalah sekitar 32 - 28 milyar.
Perubahan komponen modal kerja tersebut membuat modal kerja kotor PT.X menurun menjadi sekitar 13-37 milyar pada bulan Agustus - Desember 97 dan menjadi sekitar 6 - 23 milyar pada bulan Januari 98 - Oktober 98, sedangkan sebelumnya (Januari - Juli 97) adalah sekitar 38 - 51 milyar, modal kerja kotor menurun karena pos aktiva lancar menurun. Kemudian modal kerja bersih PT.X meningkat, karena penurunan pos pasiva lancar lebih besar dari penurunan pos aktiva lancar, yaitu menjadi sekitar 3 - 4 milyar pada bulan Agustus - Desember 97 dan menjadi sekitar 4 - 6 milyar pada bulan Januari - Oktober 98, sedangkan sebelumnya pada bulan Januari - Juli 97 adalah sekitar 2 - 3 miyar.
Modal kerja yang berubah tersebut membuat likuiditas PT.X meningkat, dimana current ratio menjadi 1,1 - 1,4 pada bufan Agustus - Desember 97, dan 1,21 - 2,67 pada bulan Januari - Oktober 98, sedangkan sebelumnya pada bulan Januari - Juli 97 adalah sekitar 1,05 -1,07(kecuali bulan Juli). Perubahan modal kerja tersebut juga membawa pengaruh pada profitabilitas perusahaan. Selain itu Profitabiliats PT.X menjadi sangat terpengaruh nilai rupiah, sebab nilai rupiah yang terdepresiasi sekitar 4-5 kali serta berfluktuasi membuat keuntungan dan kerugian kurs PT.X meningkat menjadi sangat besar. Keuntungan dan kerugian kurs yang menjadi sangat besar membuat profitablitas perusahaan menjadi berfluktuasi dan cenderung meningkat seperti nilai rupiah, hal ini dapat terlihat dari ROI pada bulan Agustus - Desember 97 yang menjadi berkisar sekitar -0,3% sampai 1,68%, dan pada bulan Januari - Oktober 98 yang menjadi berkisar sekitar -2,38 % sampai 9,79 %, sedangkan sebelumnya pada bulan Januari - Juli 97 ROI hanya berkisar sekitar 0,35 % sampai 0,71%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2744 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ GUN a/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain